Selasa, 02 November 2010

Amniotomi

Posted by Scherly Oktaviani at 16.48 0 comments
1. Pengertian
Amniotomi merupakan suatu tindakan untuk memecahkan ketuban pada saat pembukaan sudah lengkap.
Amniotomi artifisialisis dilakukan dengan cara memecahkan ketuban baik di bagian bawah depan ( fore water ) maupun dibagian belakang ( hind water ) dengan suatu alat khusus ( drewsmith catheter ). Sampai sekarang belum diketahui dengan pasti bagaimana pengaruh amniotomi dalam merangsang timbulnya kontraksi rahim.


2. Beberapa teori mengemukakan bahwa :
• Amniotomi dapat mengurangi beban rahim sebesar 40% sehingga tenaga kontraksi rahim dapat lebih kuat untuk membuka servik.
• Amniotomi menyebabkan berkurangnya aliran darah didalam rahim kira – kira 40 menit setelah amniotomi dikerjakan, sehingga berkurangnnya oksigenesi otot – otot rahim dan keadaan ini meningkatkan kepekaan otot rahim.
• Amniotomi menyebabkan kepala dapat langsung menekan dinding serviks dimana didalamnya terdapat banyak syaraf – syaraf yang merangsang kontraksi rahim
• Bila setelah amniotomi dikerjakan 6 jam kemudian, belum ada tanda – tanda permulaan persalinan, maka harus diikuti dengan cara – cara lain untuk merangsang persalinan, misalnya dengan inpus oksitosin
• Pada amniotomi perlu diingat akan terjadinya penyulit – penyulit sebagai berikut:
 Infeksi
 Prolapsus funikuli
 Gawat janin
 Tanda – tanda solusio palsenta ( bila ketuban sangat banyak dan dikeluarkansecara tepat ).
3. Jenis jenis amniotomi
 Amniotomi untuk augmentasi.
Amniotomi sering dilakukan apabila persalinan spontan yang berlangsung terlalu lambat. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari uji coba klinis pada persalinan spontan dan dari induksi persalinan, besar kemungkinan bahwa amniotomi akan meningkatkan kemajuan persalinan yang disfungsional.
 Amniotomi untuk induksi.
Dilakukan untuk menstimulasi mulainya proses persalinan. Bisa berupa amniotomi saja atau dikombinasikan dengan induksi yang lain seperti oksitosin.
.
4. Indikasi amniotomi
Amniotomi dilakukan jika ketuban belum pecah dan serviks telah membuka sepenuhnya
Perlu di perhatikan Indikasi amniotomi pada plasenta previa:
 Plasenta previa lateralis/marginalis/letak rendah, bila tidak ada pembukaan
 Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis/marginalis dengan pembukaan > 4 cm
 Plasenta previa lateralis/marginalis dengan janin yang sudah meninggal.

5. Persiapan Alat

 Persiapan ibu dan keluarga
• Memastikan kebersihan ibu, sesuai prinsip Pencegahan Infeksi (PI)
• Perawatan sayang ibu
• Pengosongan kandung kemih/2 jam
• Pemberian dorongan psikologis
 Persiapan penolong persalinan
• Perlengkapan pakaian
• Mencuci tangan (sekitar 15 detik)
 Persiapan peralatan
• Rruangan
• Penerangan
• Tempat tidur
• Handscoen
• Klem setengah kocher
• Bengkok
• Larutan klorin 0.5%
• Pengalas
• Bak instrumen

6. Tehnik amniotomi

Berikut cara-cara melakukan amniotomi
1. bahas tindakan dan prosedur bersama keluarga
2. Dengar djj dan catat pada partograf
3. Bidan cuci tangan
4. Gunakan handscoen
5. Diantara kontraksi, lakukan Pemeriksaan Dalam (PD), Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di masukkan kedalam jalan lahir sampai sedalam kanalis servikalis, sentuh ketuban yang menonjol, pastikan kepala telah engaged dan tidak teraba adanya tali pusat atau bagian2 kecil lainnya(bila tali pusat dan bagian2 yang kecil dari bayi teraba, jangan pecahkan selaput ketuban dan rujuk segera)
6. Pegang 1/2 klem kocher/kelly memakai tangan yang lain, dan memasukkan ke dalam vagina dengan perlindungan 2 jari tangan kanan yang mengenakan sarung tangan hingga menyentuh selaput ketuban dengan hati2. Setelah kedua jari berada dalam kanalis servikalis, maka posisi jari diubah sedemikian rupa, sehingga telapak tangan menghadap kearah atas.
7. Saat kekuatan his sedang berkurang Tangan kiri kemudian memasukan pengait khusus kedalam jalan lahir dengan tuntunan kedua jari yang telah ada didalam. Tangan yang diluar kemudian memanipulasi pengait khusus tersebut untuk dapat menusuk dan merobek selaput ketuban 1-2 cm hingga pecah. (dengan menggunakan separuh klem Kocher (ujung bergigi tajam, steril, diasukkan ke kanalis servikalis dengan perlindungan jari tangan.)
8. Biarkan cairan ketuban membasahi jari tangan yang digunakan untuk pemeriksaan
9. Tarik keluar dengan tangan kiri 1/2 klem kocher/kelly dan rendam dalam larutan klorin 0,5%. tetap pertahankan jari2 tangan kanan anda di dalam vagina untuk merasakan turunnya kepala janin dan memastikan tetap tidak teraba adanya tali pusat, setelah yakin bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat, keluarkan jari tangan kanan dari vagina secara perlahan.
10. Evaluasi warna cairan ketuban, periksa apakah ada mekonium(kotoran bayi) atau darah
keluarnya mekonium atau air ketuban yang bercampur mekonium per vaginam pada presentasi kepala merupakan gejala gawat janin (fetal distress). diduga ini sebagai hasil relaksasi spingter real dan peristaltik yang bertambah sebagai akibat anoxis. faktor2 etiologisnya meliputi lilitan tali pusat, partus lama, toxemia gravidarum. pada sebagian kasus tidak diketahui penyababnya
insidensi keluarnya mekonium adalah sekitar 5%. kalau ini merupakan sat2nya gejala maka kejadian lahir mati (stillbirth) adalah jarang, tetapi jumlah bayi yang memerlukan resusitasi lebih banyak daripada insidensinya secara keseluruhan. Apabila terjadi pengeluaran mekonium maka DJJ harus diamati dengan ketat. kalau ada perubahan yang berarti dalam irama dan frekuensinya maka mungkin diperlukan persalinan segera untuk menyelamatkan bayinya. meskipun demikian pengeluaran mekonium sendiri bukan merupakan indikasi untuk penyelesaian persalinan secara operatif
11. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tanagn kedalam larutan klorin 0,5% lalu lepaskan sarung tanagan dalam kondisi terbalik dan biarkan terendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
12. Cuci kedua tangan
13. Periksa kembali denyut jantung janin
14. Catat pada partograf waktu dilakukan pemecahan selaput ketuban, warna air ketuban dan DJJ
7. Keuntungan amniotomi
• memungkinkan pengamatan atas cairan amniotik terutama ada atau tidaknya mekonium
• dimana pemantauan DJJ secara terus menerus didindikasikan, maka elektroda dapat diletakkaan langsung ke atas kulit kepala janin, yang memungkinkan pelacakan yang lebih baik daripada yang diperoleh dengan menempatkan elektroda diatas abdomen ibu
• kateter perekam bis aditempatkan di dalam uterus dan dapat mengukur tekanan intrauterin secara langsung dan akurat
• lamanya persalinan bisa diperpendek
• bukti2 yang ditemukan akhir2 ini menunjukkan bahwa amniotomi dan stimulasi slauran genital bawah menyebabkan peningkatan dalam prostaglandin, dan hal ini selanjutnya menyempurnakan kontraksi uterus
• bagian terbawah janin yang berguna sebagai tampon akan menekan plasenta yang berdarah dan perdarahan akan berkurang/berhenti
• Partus berlangsung lebih cepat
• Bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan dan regangan SBR sehingga tidak ada lagi plasenta yang lepas.
8. kerugian amniotomi
• tekanan diferensial yang meningkat diekitar kepala janin bis amenimbulkan cacatnya tulang kepala janin
• berkurangnya jumlah cairan amniotik bisa menmabah kompresi tali pusat
• sementara itu amniotomi dini bisa mempercepat pembukaan cerviks, namun bis apula menyebabkan berkurangnya aliran darah ke plasenta. jadi keuntungan dalam bentuk persaliann yang lebih pendek bisa terelakkan oleh efek merugikan yang potensial bisa terjadi pada janin, seperti misalnya penurunan angka pH darah. beberpa penolong telah mencatat adanya perubahan dalam pola DJJ setelah dilakukannya amniotomi.

Gambar mikroskopis air ketuban






Sumber

Prof.Dr.dr.H.Wiknjosastro,gulardi,SpOG.Asuhan Persalinan Normal.2008.JNPK -KRJakarta.
http://semester0.blogspot.com/2009/03/memimpin-persalinan-normal-pemeriksaan.html
http://yayamanis.blogspot.com/2009/02/persalinan.html
http://lenteraimpian.wordpress.com/2007/12/26/

SweeT EnemY

Posted by Scherly Oktaviani at 16.47 0 comments
Memang menyenangkan kalau sejenak bisa melupakan setumpuk buku, tugas-tugas, ataupun pelajaran dari para guru yang selalu berambisi menebar kesuksesan pada target mereka, yaitu murid-murid sejati. Pemandangan itulah yang terlihat sekarang. Semuanya tengah menikmati waktu istirahat. Lalu lalang bebas di koridor sekolah, berlari menuju kantin, tertawa bebas, sibuk bergosip, main basket di lapangan ataupun cuma duduk-duduk sambil mendengarkan curhat temannya. Tapi lain dengan gadis cantik sang aset sekolah, Vio. Dia benar-benar tak peduli, malah semakin asik membalik-balikkan buku yang ada di tangannya.
”Nggak ke kantin vi??”,tanya Dira yang berjalan menuju pintu.
”Lagi males, dari tadi nungguin si Citra gak datang-datang!!”, jawab Vio.
”Gue duluan ya, moga tambah pintar!!!”,sorak Dira berlari meninggalkan Vio.
”Yoi”, balas vio.
Kemudian seakan direncanakan, saat Dira keluar lansung masuk seorang cowok yang berjalan menghampiri Vio.
”Coba liat, baca apaan sih lo?!”,sapa cowok itu sambil merampas buku yang ada di tangan Vio.
“Ih..resek ya lo, gak liat orang lagi baca, seenaknya aja maen rampas.”, balas Vio sambil merebut kembali buku itu dari tangan Ben.
“Eits,,, tunggu dulu, gue mau lihat seberapa penting arti buku bulshit ini buat lo..SMA itu indah choy..”,balas Ben sambil menjatuhkan buku itu di atas meja Vio.
“Eh..lo jangan kurang ajar ya!!..suka-suka gue dong mau ngapain.. males ngomong sama orang resek kayak lo..”,balas Vio smbil memukul meja dan bangkit dari tempat duduknya.”Satu lagi, lo pikir gue nggak bahagia disini..?! gue punya banyak temen, gue punya prestasi, gue punya jabatan, gue punya gaya, apa lagi?”,Vio semakin emosi.
”Lo mau tau apa yang gak lo punya??..CINTA!!!”,balas Ben sambil berdiri tepat di hadapan Vio..”Gue bingung banget sama lo, setiap cowok yang naksir sama lo, selalu lo jauhin, bahkan lo musuhin. Kenapa sih lo??”,Ben menambah ucapannya.
”Karna gue emang gak mau jatuh cinta sebelum dapetin mimpi gue!!! PUAS LO!!”,jawab Vio sambil berjalan meninggalkan Ben.
”Tunggu Vi,, ou jadi gitu, Violin Si sempurna gak bakal jatuh cinta. Ok! Ok! Gue berani taruhan kalo lo bakal ralat ucapan lo barusan..”,balas Ben sambil mengejar Vio.
”Heh..mau lo apa sih, ngapain lo buntutin gue..udah resek, suka cari gara-gara ..ih..”,Vio marah sambil membalikkan badannya ke arah Ben.
”Sabar dong..!! Gue mau...”,sejenak Ben berfikir.”Gue mau kita taruhan, kalau sampai lo jatuh cinta atau pacaran sampai lulus nanti, lo mesti lupain obsesi lo buat jadi spesialis jantung!! Gimana??”,tanya Ben licik.
”Gila..emang lo siapa pake ngatur. Mimpi gue dari kecil hancur cuma gara-gara hal konyol, kenapa gue mesti setuju sama lo??”,jawab Vio.
”Jadi lo takut! Takut karna lo bakalan jatuh cinta..”,Ben menantang.
Vio terdiam, emosinya mereda, sejenak mencoba berfikir atas ucapan Ben tadi.”Ok, gue setuju, tapi gue juga punya syarat buat lo.”,Vio bersuara.
”Apa?”,tanya Ben.
”Lo mesti dapetin cinta sejati, kalo gak berhasil ampe lulus nanti, say good bye ja buat mobil jelek lo itu.”
”Bodoh!! Di Indonesia ini cuma tiga orang yang punya, dan salah satunya itu gue. Dasar cupu!!”
”Biarin!! Walaupun lo yang punya satu-satunya di dunia ini, sekali jelek tetap aja jelek. . gimana deal kan??”, tanya Vio dengan gaya angkuh.
”Pintar juga lo.”, sejenak Ben berfikir.
”Lo takut kan???”
“Ok..Siapa takut, gue selalu jadi pemenang. Berarti intinya LO NGGAK BOLEH JATUH CINTA dan GUE MESTI JATUH CINTA..mm boleh, nanti gue bakal bikin bukti otentiknya biar lo gak curang, gue puas, sekarang lo siap siap aja kalah”,” Da.. Violin ”,ucap Ben sambil mengacak rambut Vio dan berlari meninggalkannya.
Ben emang cowok paling nyebelin bagi Vio, udah playboy, resek, dan gak pernah mau liat orang menang. Sebenarnya dulu mereka akur-akur aja, tapi terakir Vio tau kalau Ben itu suka mainin cewek, katanya sih biar bisa dapetin cinta sejati. Vio bener-bener gak suka itu. Sampai suatu hari tanpa sengaja Vio mempermalukan Ben di depan cewek-cewek yang pernah jadi pacarnya. Ben benar-benar marah. Sejak saat itu keduanya selalu bertengkar. Vio nggak merasa bersalah karna dia fikir itu pantas buat playboy seperti Ben. Anehnya setelah kejadian itu Ben seperti berubah, emang sih masih playboy, tapi nggak parah banget, palingan cuma di jadiin TTM, gak sampai pacaran. Malahan cewek-cewek yang pengen deket sama Ben. Ben bersumpah kalau dia bakal ngusik kehidupan Vio sampai dia nyerah dan ngakuin kalau seorang Ben nggak pantas dipermalukan. Ben berusaha mencari kekurangan Vio untuk balas dendam. Nyatanya Vio memang sempurna, dan Ben tak suka itu. Vio juga nggak seperti cewek-cewek lain yang memuja cocok-cowok ganteng yang ada di sekitar mereka. Itulah yang membuat Ben semakin penasaran dan terus mengganggu Vio.
^-^
Senyum bahagia menghiasi wajah capek anak-anak satu sekolahan, setelah mendengar bunyi bel, tanda berakirnya penderitaan mereka. Suasana yang tadi lesu seakan tersihir dan berubah menjadi semangat kembali. Semuanya berlomba-lomba menuju gerbang untuk mendapatkan kebebasan atas delapan jam yang melelahkan tadi. Begitupun Vio dengan cepat membereskan buku dan berjalan meninggalkan kelasnya.
”Vio...”,terdengar suara yang memanggilnya dari belakang, Vio pun menoleh.
”Elo Cit, cepetan!!”,seru Vio.
“Kemana aja sih lo tadi, gue disuruh kekelas lo, tapi lo malah keluar..”, gerutu Citra.
“Sori..sori.. tadi tu gue abis berantem sama si Ben, gue emosi trus pergi keluar deh.”,jelas Vio.
“Lo menang gak??”, tanya Citra antusias.
“Ye.. dasar, emang lo pikir gue tonjok-tonjokan, ya nggak lah..”,jawab Vio.
“Kali aja.. eh kemana nih sekarang??”, tanya Citra.
”Cari makan aja yuk, lapar banget, dari tadi belum makan.. ”,ajak Vio.
”Iya gue juga, yuk!!”
Vio dan Citra emang paling dekat, sayangnya sekarang beda kelas. Vio XI ia 1, sedangkan citra Ia 5. tapi mereka tetap kompak, malah makin akrab.
^-^
”Mama.. Vio pulang nih.. Ma..”,teriak Vio saat memasuki rumahnya.
“Eh si non udah pulang, ibuk belum pulang, katanya hari ini lembur..”,jelas bibi kesayangan Vio itu.
“Ya udah deh bi, Vio ke atas dulu,, oh ya bibi nggak usah siapin makanan, Vio udah makan tadi di luar, bibi istirahat aja.”,berkata seperti sedang menasehati orang yang lebih kecil darinya.
“Aduh si non .. udah cantik, pintar, baik hati lagi.”,bibi memuji.
Vio pun berjalan menuju kamarnya, kelihatan capek banget. Secepat kilat ia mengganti seragamnya dan langsung menghempaskan badan di atas tempat tidur. Menerawang seperti memikirkan sesuatu. Di kamar inilah Vio selalu mengungkapkan keluh kesahnya. Kamar yang juga menjadi tempat Vio berekspresi. Berkuran 6x5 meter dan dibagi menjadi dua bagian dengan tirai transparan berwarna pink. Bagian pertama dekat pintu masuk dibalut dengan nuansa siang. Dindingnya dilukis dengan gambar pemandangan laut yang sangat indah, bagian atas dibikin awan-awan putih tiga dimensi. Trus sudut-sudutnya bundar, ada pohon kecil dari kapas dan gabus, seperti pohon yang ditutupi salju. Di tengah terdapat 3 meja kecil pakai payung transparan yang besar. Seolah-olah jadi tempat peristirahatan di tepi pantai. Lalu ada burung-burung terbang yang digantungkan ke langit-langit kamarnya. Seperti sungguhan.
Bagian kedua dekat pintu kamar mandi dibuat seperti pemandangan malam. Di sudut kanan terdapat tempat tidur berwarna putih. Lemarinya dihiasi seperti susunan perumahan. Dindingnya dicat hitam plus bintang-bintang putih yang menyatu ke langit-langit. Seolah-olah pemandangan malam dari atas bukit. Bintangnya menyala kalau dimatiin lampu. Terakir, di belakang pintu masuk ada foto gede dengan bingkai tebal yang dikelilingi lampu. Yaitu foto Violin bersama papa mama dan kakaknya. Menjadi benda paling berharga dan selalu jadi penyemangat.
”Papa... dua tahun lagi menuju cita-cita Vio...demi papa...I love you.” ,Vio berkata lirih sambil terus memandangi foto papanya.
^-^
”Pagi ini ngapain ya.”
”Hari minggu nggak boleh ngebosenin..”
”Belajar?? udah semalam.”
”Keluar?? Males..”
”Ngapain yah??”
Vio terus bicara sendiri sambil memikirkan hal yang akan ia lakukan.
”Sms Citra aja deh!!”
[ciT k hUm gw dong!!Ada yg mau gw ceritain..cpT yei..]
---Vio---
[oK!!! Kbtulan bgt,gw lg bosn...wait me hneY..]
---Citra---
”Vio ayo turun! Sarapan dulu!”,suara mama Vio terdengar pelan.
“Iya ma.. Vio datang!”
Vio pun berlari menuruni tangga dan menuju meja makan.
“Enak nih...nasi goreng keju..mm..”,seru Vio, dan mulai melahap sarapannya itu.
“Pasti dong! Buatan mama..”,jawab mama Vio dengan bangga.
”Ma!! Menurut mama, bagusnya Vio ntar kuliahnya di mana, di sini aja atau di luar?”,tanya Vio memulai percakapan di meja makan itu.
”Mama bangga sama Vio, benar-benar serius. Kalau mama sih terserah Vionya aja. Tapi mendingan disini aja deh, Vi. Mama nggak mau jauh-jauh dari Vio.. ”,jawab mama.
”Iya Vio juga nggak mau jauh-jauh dari mama. Vio tu sayaaaaaang baget sama mama, Vio akan belajar terus biar bisa masuk FK favorit.”
”Mama yakin kok Vio bisa. Kan Vio yang paling pintar.. ”,tutur mama Vio sambil tersenyum menatap anak kesayangannya itu.
Satu lagi kebanggaan Vio. Yaitu sang mama tercinta. Mama yang benar-benar kuat. Jadi single parent plus wanita karir. Walaupun sangat sibuk, tapi tak pernah berhenti menyayangi Vio. Karna sejak papanya meninggal mamalah yang meghandle semuanya.
”Mama berangkat dulu ya Vi.”
”Hati-hati ya ma, muach..”
“Nggak keluar non , kan hari minggu??”,tanya si bibi yang sedang berdiri di samping Vio.
”Lagi males!! Oh ya bi, ntar kalau teman Vio datang, langsung disuruh ke atas aja, Vio tungguin di kamar.”
”Ok boss!!”,jawab si bibi sambil mengacungkan jempolnya.
^-^
”Lima panggilan tak terjawab, siapa nih?
Hah, Ben. Ngapain lagi tu anak.
Penting nggak ya?? Apa gue telfon balik aja....?
Iya deh..”
- - -
“Sori tadi gue lagi makan. Ada perlu apa?? Cepetan.”
”Perjanjian kemaren udah gue print, sekarang lo mesti tanda tangan, gue tunggu lo di La Brea kafe, lo ajak satu orang saksi dari pihak lo, ok!!”
”Eh.. nggak mau, nggak mau. Kok lo sih yang mutusin, gue lagi males keluar, besok-besok deh...”
”Lo ngindar ya..takut?”
”Enak aja, siapa yang takut.....mm kalo gitu lo ke rumah gue aja, kebetulan Citra juga kesini”
”Ok, pas banget gue lagi di jalan deket....”
- - -
Vio menutup telfonnya..
^-^
”Cari siapa den?”,tanya bibi.
”Vionya ada?”
”O teman non Vio...Ada..ada.. Tadi kata non Vio kalau ada temannya langsung disuruh ke atas aja. Silakan den!, jelas bibi.
”Makasih bi..”
Vio yang lagi nulis di meja belajar cantiknya, tiba-tiba tersentak saat ada yang mengetuk pintu kamarnya.
”Akirnya datang juga tu anak..”,”Masuk aja Cit”,teriak Vio.
Ben dan temannya pun masuk, matanya menerawang menangkap semua keindahan kamar Vio, kemudian matanya tertuju pada Vio yang sedang duduk membelakanginya. Sesaat kemudian Vio membalikkan badannya ke arah pintu, dan benar-benar kaget melihat dua cowok yang tersenyum manis ke arahnya.
”Aaa...............................aa..”,Vio berteriak dan kaget setengah mati, diikuti aksi cekatan melempar bolpoin yang di pegangnya ke arah Ben.
”Heh.. keluar!! Ngapain lo masuk kamar gue, dasar! Nggak tau aturan. Lo mau ngintipin gue ya.”,” Keluar..keluar..”,gerutu Vio sambil mendorong mereka keluar.
”Eh....kok lo yang marah sih. Bibi lo yang nyuruh gue ke atas, trus lo sendiri yang nyuruh gue masuk. Siapa juga yang mau ngintipin.”,Ben menjawab dengan cepat.
“gue pikir tadi tu Citra, makanya gue suruh masuk, lagian lo datang nggak bilang-bilang, cepat banget sih..”,sela Vio.
“Salah lo sendiri, gue mau bilang udah di depan, lo malah tutup telfonnya.”,jawab Ben kesal.
“iya..gue lupa, tapi tetap lo yang salah.”
Vio terus adu mulut walaupun dengan posisi cuma kepala yang nongol keluar dan badannya sembunyi di balik pintu.
“Udah....udah.. jangan bertengkar terus.. kita minta maaf.”,jawab suara yang berasal dari sebelah Ben.
”Eh,,, ada teman lo Ben.. ya udah, tunggu di luar bentar, gue ganti baju dulu...awas Ben kalau lo ngintip.”
Praak...Vio pun menutup pintu kamarnya.
Gila aja, gue kan malu Cuma pake hotpen sama baju yang seksi gini... lagian si Citra pake lama lagi. Kalo tadi dia udah datang kan gue bisa langsung ganti baju..urgh.. (batin Vio).
Dengan cepat Vio mengganti baju, nyisir rambutnya yang lebih dari sebahu itu, dan buru-buru keluar menuju ruang tamu atas yang ada di depan kamarnya.
“Kapan datang Cit??”,tanya Vio sambil merapat ke sebelah Citra yang sudah duduk manis di hadapan Ben dan temannya.
”Barusan, trus gue lihat Ben sama temannya ikut nimbrung deh..”,jawab Citra dan mengedipkan mata ke arah Vio.
”Teman lo Ben?”,tanya Vio.
“Bion, sepupunya Ben.”,jawab cowok itu dengan cepat tanpa membiarkan Ben menjawab terlebih dahulu seraya mengulurkan tangannya ke depan Vio.
”O sepupunya Ben..gue Vio...Violin. Sori ya tadi udah marah-marah, kaget banget.”,jawab Vio sambil membalas jabatan tangan Bion.
“Ye .. kaget nggak kaget kan lo emang marah terus. ”,sela Ben dengan semangat.
”Iya gue pemarah.. Kalau sama LO!!! Resek..”,Vio kesal.
“Biarin,,, gue resek Cuma sama lo doang kok. Lo nggak liat fans gue tu banyak banget, nah lo!!”,balas Ben.
“BODO!!”, sahut Vio.
“Udah Vi.. berantem terus!! Ben ngapain kesini?? O iya..Lo mau cerita apa tadi?”,Tanya Citra menghentikan perdebatan mereka.
“Bentar ya , kita ngambil minum dulu.”,kata Vio sambil menarik tangan citra dan berjalan menuruni tangga.
“Ih..Vi, jangan cepat-cepat dong, kalau gue jatuh lo mau tanggung jawab.”,Citra protes.
”Lo jangan bawel dong! Mau gue ceritain nggak??”,sahut Vio.
Vio pun mulai menceritakan kejadian di sekolah kemaren. Citra menjadi pendengar setia. Tentu saja dengan tangan yang sibuk bekerja membuat minuman buat tamunya itu.
”Hah Vi!! Gila..!! lo nekat banget.. gimana coba kalau lo kalah!! Lo rela kehilangan cita-cita lo itu. Nggak ada yang bisa tahan dengan cinta. Dua taun Vi. Siapa aja bisa jatuh cinta.”,tukas Citra antusias.
”Lo tenang aja , gue pasti bisa kok, demi bokap gue.”,jawab Vio pelan.
“Lagian sih..Ben lo ladenin..dia kan emang selalu pengen ngejatuhin lo. Trus dia juga paling pinter ngerayu cewek. Bukan masalah dong bagi dia buat dapetin cinta.”,balas Citra.
”Belum tentu Cit.. mana ada playboy punya cinta sejati...udah yuk ke atas.”,ajak Vio.
”Kita liat aja ntar.”,sahut Citra mengakiri pembicaraan mereka.
^-^
“Di minum dong!!”,seru Vio.
”Wuih..gila.. ini kertas perjanjian atau kerajinan tangan sih?? Keren abiss.. ya nggak Vi?”,puji Citra saat memegang kertas perjanjian yang dibikin Ben.
”Nggak ah..biasa aja..”,jawab Vio ketus.
”Bilang aja kalau lo itu nggak mau ngakuin kehebatan gue?!!”,balas Ben bangga.
Emang bagus sih. Ben bikin nuansa etnik gitu, ada hiasan huruf-huruf timbulnya plus ornamen-ornamen unik. Dibuat dua rangkap lagi.
”Jadi deal kan. Bion saksi pihak gue dan Citra dari pihak lo. Coba lo baca lagi, trus tanda tangan di sini.”,jelas Ben.
“Ok!! Saksi bacakan!!”,seru Vio.
Bion dan Citra pun membaca dengan serentak. Diikuti dengan penandatanganan oleh saksi dan kedua belah pihak bersangkutan.

SURAT PERJANJIAN TARUHAN
Ben VS Vio

Di bawah ini yang bertanda tangan
Nama:Ben Antonio Nama:Violin Ferdinand
Umur:16 tahun Umur:16 tahun
Menyatakan
Sepakat dan setuju atas 2 poin perjanjian berikut:
1. Jika Vio jatuh cinta dan pacaran dalam 2th ini,
maka Vio harus melupakan cita-citanya.
2. Jika Ben nggak bisa mendapatkan cinta sejati
dalam 2th ini, maka Ben harus melepaskan
mobil modifikasinya.
Demikian perjanjian ini di buat dalam kesadaran
dan tanpa paksaan.
Aug, 8th 2oo8
Pihak vs:

(Ben) (Vio)
Saksi-saksi:

(Citra) (Bion)
nb: Curang berarti kalah.

”Selesai!!!”
”Tapi kayaknya ada yang kurang deh Bi.. ”,seru Citra tiba-tiba.
”Apaan? Udah semua kok.”,Bion bingung.
”Kayaknya mesti pake foto deh. Biar lebih jelas.”,jawab Citra.
“Benar juga!! Mm..sini dompet lo Ben!”, pinta Bion seraya merampas dompet Ben dari saku belakangnya dan dangan cepat mengeluarkan sebuah foto dari dalamnya.
“Apa-apaan nih.”, Ben protes.
“Kalian nurut aja”, tukas Citra yang kemudian berlari ke kamar Vio dan keluar lagi dengan membawa sekotak lem dan foto Vio.
Dengan cepat kedua foto itu tertempel di masing-masing kertas.
“Nah yang ada foto Vio buat Ben, yang ada foto Ben buat Vio.”,”Komplit deh.”,seru Citra sambil memberikannya ke tangan Vio dan Ben.
Vio yang tadi terdiam dan melongo melihat aksi cepat Citra akirnya bicara.
“Nggak nggak nggak, nggak usah pake foto. Ntar gue disantet lagi. nggak mau! ”,protes Vio.
“Ih..Yang ada lo yang nyantet gue. Foto gue buat gue n foto dia buat dia. ”,jawab Ben sambil menukar kertas yang ada ditangannya dengan Vio.
“Ya udah.. kalau nggak mau gue batal aja jadi saksi!!”,ancam Citra.
“Gue juga.”,tambah Bion.
“Lagian foto aja kok ribet banget. Gimana? Setuju?”,tanya Citra.
”Iya..”, jawab Vio dan Ben serentak dan menukar kembali seperti perintah Citra.
“Lo siap-siap aja kalah... dan jaga baik-baik tu kertas..gue pulang dulu.”,cela Ben.
“KePeDean lo..udah sana pergi.”,Vio tak mau kalah.
”Kita pulang dulu ya Vi..good luck aja.”,sambung Bion ramah.
“Ok!!”, jawab Vio. “Lo gimana Cit?? Mau pulang juga? Sekalian aja bareng Bion.”, usul Vio.
”Boleh juga..”
Vio pun mengantarkan mereka ke depan pintu. Mobil Ben melaju menjauhi rumah Vio, meredam semua suara berisik adu mulut Ben vs Vio selama di rumah tadi.
Sepi juga. . .
^-^
”Bi.. Vio keluar bentar ya, bilagin sama mama..”, sorak Vio sambil berlari ke garasi mobil.
”Mau kemana non, udah sore gini??”, Tanya bibi mengejar Vio.
”Mau ke toko buku, ada yang mesti Vio cari.. dah bibi.”
“Hati-hati non..”, teriak Bibi.
Mobil Vio melaju menuju toko buku yang ada di ujung komplek perumahan Vio. Persisnya di pinggir jalan raya. Entah kenapa tiba-tiba wajah Bion terlintas di fikirannya, tapi dengan cepat Vio menepis semua itu. Lagian siapa sih yang nggak terkesan sama cowok ganteng, ramah dan baik pula.
Sepuluh menit berlalu, Viopun sampai di tempat yang dituju. Sebenarnya jarak toko itu kerumah Vio nggak terlalu jauh. Yang bikin lama jalan muter sama polisi tidurnya. Jadi nggak bisa ngebut deh.
”Gue mesti dapat buku itu sekarang, kalau nggak bisa kacau nih!!”,batin Vio.
Dengan cekatan Vio mencari buku yang ia butuhkan, buku penunjang buat karya tulisnya. Menelusuri setiap etalase dan rak-rak buku yang ada di toko itu.
”Yaps.. ini dia, Genetika dan Kejanggalannya,,akirnya dapat juga. ”,ucap Vio puas.
Vio berjalan menuju kasir, ia terus tersenyum, mungkin senyum kepuasan karna berhasil mendapatkan apa yang ia cari. Buku itu lumayan langka, di dalamnya berisi tentang ulasan plus penemuan dan fakta-fakta dari tokoh genetika dunia. Vio tersentak saat ada suara yang memenggilnya dari belakang, dengan reflek Vio menolehkan kepalannya.
”Bion??? Ngapain??”, tanya Vio kaget.
”Lagi cari bacaan, bosan di rumah.”, jawab Bion pelan.
”Udah lama?”, tanya Vio lagi.
“Lumayan lah, udah ngelilingin semuanya, trus gue liat cewek mirip Vio, gue buntutin, eh ternyata benar, emang Vio.”, jelas Bion.
“Lo lagi cari apa Vi, buru-buru banget kayaknya?”
”Oh, ini buku buat sumber karya tulis.”, jawab Vio sambil memperlihatkan buku yang sedang di pegangnya.
”Lo rajin banget ya, seperti yang gue duga.”, Ben memuji.
”Biasa aja kali. Kan demi tugas.”, balas Vio.
”Gue masih belum ngerti deh Vi ,tentang taruhan lo sama Ben , yang lo nggak boleh jatuh cinta itu”, Bion mengalihkan pembicaraan.
”Emang Ben nggak cerita? Cuma masalah prinsip aja.”
Bion mengangguk. Walau sebenarnya ia masih belum mengerti.
”Gue mau bayar dulu, lupain aja, nggak penting kok!! ”, jawab Vio tergesa-gesa.
Bion menatap heran.
”Sory ya Bi gue duluan.. mau nyelesain tugas dulu. Kapan-kapan kita sambung lagi.”, Vio membalikkan badannya dan berjalan menjauhi Bion.
”Ok! Kapan-kapan ya Vi.”, sahut Bion dengan senyum lebar.
Bodoh!! Kenapa tadi gue mesti kayak gitu. Kan nggak enak sama Bion.. Lagian dia juga kenapa ngungkit-ngungkit itu. Emang nggak ngerti atau pura-pura nggak ngerti ya. Atau jangan-jangan Ben manipulasi gue.. ah.. bodo.!! Biarin aja ntar dia juga tau sendiri. Batin Vio.
^-^
Seperti biasa Vio memulai rutinitasnya setiap malam, duduk manis di hadapan setumpuk buku dan kertas-kertas yang selalu menjadi saksi kepintarannya. Melakukan semua dengan sepenuh hati, selalu berusaha menghindari hal yang akan mengganggu konsentrasinya, walaupun terkadang menyakitkan. Tapi untuk mendapatkan sesuatu memang perlu pengorbanan dan perjuangan. Kata-kata sederhana inilah yang selalu menjadi motifasi bagi Vio.
To be continue

Fisiologi laktasi

Posted by Scherly Oktaviani at 16.47 0 comments
1.1 Latar Belakang
Laktasi merupakan pengetahuan yang seharusnya dikuasi oleh para ibu. Hal ini berkaitan dengan kesehatan dan kesuksesan ibu dalam merawat dan memberi asupan yang penting bagi bayinya. Mengenai ASI eksklusif enam bulan juga jarang diketahi oleh ibu. Padahal ini sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan intelektual anak. Untuk itu penulis membahas hal ini agar dapat membuka wawasan ibu dan pihak-pihak yang terkait tentang fisiologi laktasi ini.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas akir semester pada pelajaran Biologi Reproduksi. Yang ditujukan untuk membantu nilai ujian semester satu nantinya.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Memberikan informasi pada pembaca tentang hal-hal yang berhubungan dengan Fisiologi Laktasi.
2. Menambah pengetahuan penulis tentang Fisiologi Laktasi.
3. Menjadikan topik ini sebagai pengetahuan yang tidak asing lagi bagi masyarakat.
4. Mengubah cara pikir yang kuno dengan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang kesehatan.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Fisilogi laktasi

2.1. Pengertian Laktasi
Lakatasi adalah proses sintesis air susu oleh sel-sel epitel “glandula lactifera” dan proses mengalirnya air susu dari sitoplasma ke lumen alveoli, serta pencurahan air susu dari alveoli ke sisterna.
Lebih singkatnya, laktasi adalah proses produksi, sekresi dan pengeluaran ASI.

2.2. Pengaruh hormonal
Mulai dari bulan ke 3 kehamilan tubuh wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sisitem payudara.

Hormon-hormon yang berpengaruh seperti :
 Progesteron
 Estrogen
 Follicle Stimulating Hormone (FSH).
 Luteinizing Hormone (LH).
 Prolactin
 Oksitosin, dll.

Progesteron mempengaruhi pertambahan dan ukuran alveoli. Tingkat progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi hormon estrogen secara besar-besaran. Hormon estrogen ini akan enstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Tingkat estrogen menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui. Karena itu sebaiknya ibu menyusui menghindari KB hormonal berbasis estrogen karena dapat menurunkan produksi ASI.
Prolaktin berperan dalam membesarkan alveoli dalam kehamilan.
Oksitosin berperan dalam :
 mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya seperti juga dalam orgasme.
 Mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu setelah melahirkan.
 Membantu proses turunnya susu (let down/ milk ejection reflek).

2.3. Human Placental Lactogen (HPL)
Sejak bulan kedua kehamilan placenta mengeluarkan banyak HPL yang berperan dalam pertumbuhan panyaudara, putting dan aveoli sebelum melahirkan.
Pada bulan kelima dan keenam kehamilan, payudara siap memproduksi ASI, namun ASI bisa juga diproduksi tanpa kehamilan (induced lactation).

2.4. Laktogenesis
Dalam proses produksi ASI terbagi menjadi tiga tahap / fase laktogenesis , yaitu:

2.4.1. Laktogenesis I

Pada fase terakhir kehamilan payudara wanita memasuki fase laktogenesis I.. Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan waktu kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan colostrum, yaitu berupa cairan yang kekuningan. yang dapat di keluarkan dengan memijat aerola mammae.
Colostrum adalah cairan kuning dengan B.D. 1.030-1.035 dan reaksinya alkalis.
Kalau dilihat di bawah mikroskop tampak benda-benda halus yang melayang-layang ialah sel-sel epitel yang telah mengalami degenerasi lemak. Cairan colostrum terdiri dari albumin, yang membeku kalau dipanaskan.
Dibandingkan dengan air susu, colostrum mengandung lebih banyak protein dan garam, gulanya sama tapi lemaknya kurang. Colostrum tidak ada artinya sebagai makanan tapi mempunyai sifat sebagai laxans.
Pada saat itu tingkat progesteron yang tinggi akan mencegah produksi ASI sebenarnya. Tapi bukan merupakan masalah medis apabila ibu hamil mengeluarkan (bocor) colostrum sebelum lahirnya bayi, dan hal ini juga bukan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI sebenarnya nanti.

2.4.2. Laktogenesis II

Saat melahirkan keluarnya placenta menyebabkan turunnya tingkat hormon Progesteron, estrogen dan HPL secara tiba-tiba. Kemudian hormon Prolakin akan tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran yang dikenal dengan fase Laktogenesis II.
Apabila payudara dirangsang maka level prolaktin dalam darah akan meningkat, dan memuncak dalam periode 45 menit, kemudian keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri.
Penelitian mengindikasikan bahwa level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.
Hormon lainya seperti: insulin, tiroksin, dan kortisol juga terdapat dalam proses ini. Namun peran hormon tersebut belum diketahui.
Penanda biokimiawi mengindikasiskan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam post partum. Tapi biasanya ibu merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam ( 2 - 3 hari ) post partum. Artinya memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung setelah melahirkan.
Colostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Colostrum juga mengandung sel darah putih dari anti bodi yang tinggi dari pada ASI sebenarnya. Khususnya tinggi dalam level Immunoglobulin A (Ig A) yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuksi bayi. Ig A ini juga mencegah alergi makanan dalam 2 minggu pertama setelah melahirkan. colostrum pelan-pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya.

2.4.3. Laktogenesis III

Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selam kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil sistem kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan laktogenesis III.
Pada kira-kira hari ke-3 post partum, buah dada menjadi besar, keras nyeri. Ini menandai permulaan sekresi air susu dan kalau areola mamme dipijat, keluarlah cairan putih dari puting susu.
Air susu warnanya putih kekuning-kuningan, reaksinya alkalis dan B.D.-nya 1.026 – 1.036. Di bawah mikroskop tampak benda yang halus melayang-layang dalam cairan susu yang jernih. Benda-benda ini adalah tetes lemak.

Susunan Air Susu Ibu, kurang lebih :
Protein 1 - 2 %
Lemak 3 - 5 %
Gula 6,5 - 8 %
Garam 0,1 - 0,2 %
Susunan ini berbeda pada tiap ibu dan tiap waktu. Hal-hal yang mempengaruhi susunan air susu :
 Diet
 Gerak badan (mengurangi protein)
 Keadaan jiwa
Banyaknya air susu sangat tergantung pada banyaknya cairan yang diminum ibu. Juga beberapa obat mempengaruhi banyaknya air susu, misalnya belladonna dan atropine. Obat ini akan mengurangi air susu.
Berbagai obat yang diminum ibu keluar dengan air susu seperti :
 Opiat
 Atropin
 Salicylat
 Iodid
 Bromid
 Timah
 Air rasa dan alkohol
Pada tahap ini apabila ASI banyak dikeluarkan payudara akan memproduksi ASI dengan banyak pula.
Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat di pengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi mengisap, dan juga seberapa sering panyudara dikosongkan.
Produksi ASI yang rendah akibat dari kurang seringnya menyusui / memeras payudara
Air susu dapat juga mengandung zat immun , misalnya :
 Difteri anti toxin
 Typhus agglutinin.

Apabila bayi tidak bisa mengisap ASI secara efektif antara lain akibat:
• Stuktur mulut dan rahang yang kurang baik
• Teknik pendekatan yang salah.
• Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi).
• Jaringan payudara hipolastik
• Kelainan metabolisme / pencarnaan bayi (sehingga tidak dapat mencerna ASI).
• Kurangnya gizi ibu.

Menyusui setiap 2-3 jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi. Untuk wanita pada umumnya menyusui atau memeras ASI 8 kali dalam 24 jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi pada masa-masa awal menyusui, kususnya 4 bulan pertama. Bukan hal yang aneh bila BBL menyusui lebih dari itu. Karena rata-ratanya adalah 10, 12, bahkan sampai 18 kali menyusui setiap 24 jam.
Menyusui Ondemand adalah menyusui kapanpun bayi meminta (lebih banyak dari rata-rata agar bayi tetap kenyang).
Perlu diingat bahwa sebaiknya menyusui dengan durasi yang cukup lama setiap kalinya dan tidak terlalu sebentar, sehingga bayi menerima asupan foremilk dan hindimilk secara seimbang.

2.5.Refleks Turunnya Susu
Keluarnya hormon oksitosin menstimulasi otot sekitar untuk memeras ASI keluar. Deskripsi ibu saat turunnya turunnya susu : ada yang merasakan sakit pada payudara, merasakan geli, dan ada yang tidak merasakan apa-apa
Refleks turunya susu tidak selalu konsisten. Khususnya pada masa-masa awal. Tetapi refleks ini bisa juga distimulasi dengan hanya memikirkan tentang bayi, atau mendengar suara bayi. Sehingga terjadi kebocoran. Sering juga terjadi payudara yang tidak sedang menyusui keluar ASI saat bayi menghisap payudara yang satu lagi. Biasanya dalam dua minggu refleks turunnya susu akan menjadi lebih stabil. Tetapi akan terhalangi jika ibu mengalami stres.

Refleks turunnya susu yang kurang baik terjadi karena beberapa hal :
 Puting lecet.
 Terpisahnys ibu dari bayi.
 Pembedahan payudara sebelum melahirkan.
 Kerusakan jaringan payudara.

Jika refleks turunnya susu kurang, dapat dibantu dengan :
 Pemijatan payudara.
 Menghangatkan payudara (mandi dengan air hangat).
 Menyusui dengan situasi yang tenang.
 Menghindari stres.

Bagaimana pengarfuh menstruasi atau kehamilan baru pada kwalitas dan kwantitas air susu belum jelas, tetapi kalau ibu hamil lebih baik anak diceraikan demi kepentingan ibu.
Air susu masih tetap merupakan makanan bayi yang terbaik dan harus dianjurkan kalau tidak ada kontraindikasi.

Beberapa keadaan yang melarang ibu menyusukan anaknya, misalnya :
 Mastitis purulenta.
 Penyakit ibu yang menular pada anaknya ( Koch pulmonum, Hepatitis, dll).
 Keadaan ibu yang kurang baik ( infeksi berat, anemia berat).
 Intoksikasi anak.
 Anak prematur.
 Anak sakit keras.

^-^




BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Laktasi merupakan proses produksi, sekresi dan pengeluaran ASI.
2. Laktasi sangat dipengaruhi oleh faktor hormonal. Hormon-hormon yang sangat berpengaruh seperti : estrogen, progesteron, oksitosin, LH, FSH, prolactin, dan adanya efek Human Placental Lactogen (HPL)
3. Laktasi mengalami 3 fase, yaitu Laktogenesis I, Laktogenesis II, laktogenesis III.
4. Refleks turunnya susu yang kurang baik dapat terjadi karena puting lecet, terpisahnya ibu dari bayi, pembedahan payudara sebelum melahirkan, kerusakan jaringan payudara.

3.2. Saran-saran
1. Bagi penulis
Diharapkan penulis lebih paham dan mengerti tentang Fisiologi Laktasi ini. Dan makalah ini semakin dekat dengan kesempurnaan.
2. Bagi pembaca
Agar pembaca memahami setiap detil dari makalah ini. Untuk selanjutnya dapat di manfaatkan bagi diri sendiri ataupun orang lain
3. Bagi masyarakat umum
Supaya masyarakat umum lebih mengetahui tentang fisiologi laktasi ini. Karna pengetahuan tentang ASI merupakan hal yang penting dalam kehidupan, berhubung karena ini berkaitan dengan BBL yang akan menjadi cikal indonesia sehat.

Diabetes Mellitus

Posted by Scherly Oktaviani at 16.45 0 comments
1. Pendahuluan

Penyakit diabetes mellitus (DM) yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit kencing manis merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat, terutama pada ibu hamil. Kini, jumlah penderita diabetes di Indonesia semakin bertambah. Tidak hanya orang tua, remaja dan dewasa muda pun ternyata juga diserang penyakit gula.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 tercatat hampir 200 juta orang di dunia menderita diabetes dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita bisa mencapai sekitar 330 juta jiwa.
Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO pada tahun 2003 tercatat lebih dari 13 juta penderita diabetes, dari jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 20 juta penderita pada tahun 2030.
Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. DM timbul karena faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat, sedangkan pandemi DM saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup.
Faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah, tetapi faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga dan asupan nutrisi yang berlebihan serta kegemukan merupakan faktor yang dapat diperbaiki.
Tidak diragukan bahwa nutrisi merupakan faktor yang penting untuk timbulnya DM tipe-2. Gaya hidup yang kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka harapan hidup merupakan faktor yang meningkatkan prevalensi DM.
Walaupun penanganan kehamilan dengan diabetes secara medik sudah banyak kemajuan, tetapi komplikasi masih dianggap resiko tinggi. Karna itu diperlukanlah pendekatan multi disiplin, salah satunya adalah gizi.
Jika kita menginginkan kehamilan baik, maka keluarga harus dapat membuat kesepakatan untuk melaksanakan antenatal dengan benar dan mengikuti aturan diet secara disiplin temasuk memonitor kadar gila secara rutin.
Diabetes selama masa hamil yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik hampir dipastikan mengakibatkan resiko ganda sehingga keturunanya akan mengalami obesitas pada masa kanak-kanak, tetapi perawatan yang dilakukan dengan maternal hyperglycemia dapat memperbaikinya, kata para peneliti.

2. Pengertian
Diabetes atau kencing manis adalah penyakit dengan gangguan metabolisme secara sistemik dari karbohidrat, protein dan lemak, yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah/ hyperglikemia. Penyebab utama adalah produksi insulintidak adekuat, yang berfungsi mengurai glukosa masuk ke jaringan adiposa dan sel, dan juga membantu sintesa protein serta penyimpanan asam lemak bebas.
Penyakit ini timbul perlahan-lahan, sehingga seseorang tidak menyadari berbagai perubahan dalam dirinya. Lebih menakutkan lagi, penyakit ini juga sering menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan keluhan penyakit lanjutan.

Penyakit diabetes atau kencing manis atau sakit gula sebetulnya bukan satu penyakit. Itu suatu kumpulan penyakit yang mempunyai gejala sama, yaitu gejala kadar glukosa atau gula di dalam darah yang jumlahnya tinggi. Sebenarnya ada empat tipe diabetes, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe lain-lain dan tipe kehamilan (gestation).
Tipe 1, terutama pada anak-anak dan remaja, seperti dulu sering dikenal insulin dependant diabetes atau diabetes yang tergantung pada insulin dan memang harus suntik insulin seumur hidup.
Tipe 2, adult on set. Ini umumnya ada pada orang dewasa, 90% karena keturunan.
Tipe 3 yaitu lain-lain, ini karena minum obat atau penyakit lain-lain yang mempunyai gejala gula darah tinggi.
Tipe 4, gestasional yaitu seseorang sakit gula hanya bila saat hamil. Setelah melahirkan, dia tidak sakit gula. 90% kasus diabetes yang banyak terjadi adalah pada tipe 2.
Penyebab diabetes cenderung diturunkan, bukan ditularkan. Anggota keluarga diabetes memiliki kemungkinan besar terserang penyakit ini dibanding dengan anggota keluarga yang tidak menderita diabetes. Namun dalam beberapa kasus tertentu, diabetes dapat disebabkan virus seperti rubela dan human coxsackievirus B4. Peningkatan usia juga merupakan salah satu faktor risiko yang penting. Dibandingkan wanita pada usia 20-an, wanita yang berusia diatas 40 tahun berisiko enam kali lipat mengalami kehamilan dengan diabetes. Wanita yang mengalami diabetes selama kehamilan maka akan menghadap risiko yang lebih besar terhadap diabetes tipe 2, faktor etnik dan status sosial ekonomi tampaknya menjadi salah satu pengaruh risiko dari diabetes gestational. Demikian kesimpulan para peneliti.
3. Mekanisme Timbulnya Gejala

Akumulasi glukosa Dalam struktur tubuh, yang mengatur gula darah itu adalah insulin. Ada yang kurang insulin, ada yang insulinnya sama sekali tidak ada. Ada yang mempunyai insulin tapi tidak berfungsi dengan baik. Jadi kalau yang tipe 1 tadi adalah pankreas yang membuat insulin itu rusak, sama sekali tidak punya insulin sehingga harus disuntik. Artinya, harus diberikan insulin dan kebetulan belum ada dalam bentuk tablet sehingga harus disuntik. Tipe 2 genetik, yaitu sebetulnya insulinnya cukup tapi terjadi resistensi insulin karena orang tersebut gemuk. Jadi insulin tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadilah akumulasi glukosa.
Rasa haus yang berlebihan (Polidipsia) Hyperglikemia dala darah akan menyebabkan hiperosmolaritas cairan, yang akan menarik cairan intra seluler kedalam sistem vaskuler. Hal ini akan mengakibatkan dehidrasi seluler dan meningkatkan volume darah. Sehingga timbulah rasa haus yang berlebihan.
Poliuri Akibat mekanisme di atas, fungsi ginjal harus mengekresikan lebih banyak urine (Poliuri).
Rasa lapar berlebihan (polifagi) Kompensasi tubuh atas ketidakmampuan mengubah karbohidrat / glukosa menjadi energi adalahdangan cara membakar protein otot dan lemak, sehingga terjadi penurunan jaringan otot dan lemak. Hal ini menyebabkan timbulnya perasaan lapar yang berlebihan.
Gejala Diabetes
Penyakit ini ditandai dengan gejala antara lain banyak minum atau mudah haus, banyak kencing dengan frekuensi 3-4 kali terutama pada malam hari, banyak makan atau mudah lapar, mudah lelah serta kadang berat badan menurun drastis. Tapi umumnya orang akan respon jika dia sudah lemas, matanya mulai kabur, kakinya mulai kesemutan, luka tidak sembuh-sembuh. Normalnya, kadar glukosa 2 jam setelah makan kurang dari 140 mg/dl. Pada penderita DM, kadar gula darah 2 jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl.
4. Penatalaksanaan Kehamilan Diabetik

Merupakan proses komplek yang memerlukan pengetahuan ibu tentang perubahan yang dapat terjadi, tanda-tanda kegawatan dan pengetahuan bagaimena cara mengatasinya.
Secara medik meliputi aspek pemberian insulin, monitoring gula darah, diet,latihan dan beraktivitas.

Pemberian insulin
Dulu sewaktu insulin belum ditemukan memang umurnya pendek. Karena kalau gula darah naik tidak bisa apa-apa. Tapi sekarang setelah begitu banyak ditemukan obat dan teknologi sudah maju dimana menyuntik insulin tidak terasa sakit sehingga harapan hidup lebih panjang. Kita tahu bahwa diabetes itu tidak bisa disembuhkan. Kita hanya mencegah terjadinya komplikasi pembuluh darah besar, dan pembuluh darah kecil. Kelihatannya sepele tapi pembuluh darah besar itu di otak, jantung dan kaki. Pembuluh darah di otak tersumbat bisa terkena stroke. Jika pembuluh darah di jantung kita tersumbat, maka bisa terkena penyakit jantung koroner. Jika di kaki tersumbat, kita bisa diamputasi. Pembuluh darah kecil itu ada di mata, jika terkena bisa menyebabkan buta. Jika ginjal terkena maka bisa menyebabkan gagal ginjal. Sistem saraf di kaki terkena maka kita tidak terasa apa-apa, bisa jadi kebal. Hal-hal seperti itu mengubah kualitas hidup. Dengan suntik insulin dapat mengurangi faktor resiko tersebut. Tetapi tetap tidak bisa menyembutuhkan.

Mengontrol berat badan yang seimbang.
Berat badan 20% lebih dari angka ideal dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Dengan menurunkan beberapa kilogram (kg) dapat membantu menekan risiko.
Tetap ikuti pola makan rendah lemak dan biasakan makan dalam porsi kecil.

Konsultasi ke dokter
Sebaiknya konsultasikan rencana kehamilan kepada dokter. Dengan begitu kita akan mendapatkan penjelasan dari dokter, seputar penanganan dan langkah-langkah prefentif untuk mengurangi resiko pada saat kehamilan dan juga saat menjelang persalinan.
Apabila tekanan darah cukup tinggi atau ada gejala komplikasi yang akan menghambat proses kehamilan, Biasa dokter akan menyarankan untuk dilakukannya treatment sebelum kehamilan terjadi

Kontrol gula darah
Salah satu langkah pencegahan terbaik yakni dengan melakukan kontrol gula darah secara teratur. Dengan begitu akan jauh lebih siap saat akan memasuki masa kehamilan. Dengan kadar gula yang baik, dapat mengurangi resiko terburuk seperti keguguran dan bayi meninggal dalam kandungan. Apabila tidak dapat mengkontrol kadar gula, atau dengan kata lain kadar gula Anda buruk, maka hal itu akan menimbulkan dampak buruk yang cukup signifikan terhadap rencana kehamilan Anda. Efeknya sudah pasti akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan otak janin, pembentukkan tulang belakang janin, jantung dan organ-organ lainnya.
Diabetes bisa terjadi sebelum ataupun selagi kehamilan. Jika sehari-hari ibu hamil sudah mengidap diabetes, berarti selama ini ia sudah mendapat pengobatan. Yang sering mengkhawatirkan justru diabetes militus gestasional, yakni yang muncul secara tiba-tiba selama kehamilan berlangsung. Sebelum hamil si ibu normal-normal saja dan sesudah kehamilan pun diabetes bisa hilang. Untuk mendeteksi diabetes yang muncul secara tiba-tiba ini, dibutuhkan screening dan dilakukan jika ada kecurigaan berat janin terlalu besar untuk usia kehamilannya. Misalnya, berat janin sudah mencapai 3 kg, padahal usia kehamilan baru 7 bulan.
Screening biasanya dilakukan pada usia kehamilan 20-24 minggu untuk melihat kadar gula darah ibu hamil. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ibu hamil akan diklasifikasikan hanya terganggu saja atau sudah masuk ke diabetes mellitus. Pengobatannya pun akan diatur sesuai tingkat gangguannya.

Jaga pola makan (Diet)
Bersentuhan dengan makanan sehat dan memiliki gizi yang baik, sangat dianjurkan untuk tetap menjaga keseimbangan kadar gula. Apabila terjadi kesulitan mencapai kadar gula sesuai target yakni mencapai batas normal, maka sebaiknya lakukan konsultasi kepada Dietitian atau ahli gizi. Ahli gizi akan membantu dalam merancang pola makan yang sesuai dengan kondisi Anda. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, konsumsilah vitamin yang mengandung folic acid – idelanya dikonsumsi tiga bulan sebelum hamil - dimana banyak dokter yang merekomendasikan pengonsumsian folic acid sebanyak 1 mg setiap harinya.
Sebaliknya, bila ibu hamil sudah positif diabetes mellitus, mau tidak mau ia harus mengubah pola makannya dengan menghindari gula dan makanan yang mengandung gula. Selain itu, ia pun disarankan tak mengonsumsi hidrat arang olahan berupa tepung dengan segala produknya serta mengurangi konsumsi lemak dalam makanan sehari-hari, baik lemak binatang, santan, minyak, maupun margarin mengingat tubuh penderita mengalami kelebihan lemak darah. Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan. Khususnya serat yang larut air seperti pektin (terdapat dalam apel), jenis kacang-kacangan, dan biji-bijian yang tidak digoreng. Konsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan segar.

Banyak gerak
Aktivitas fisik merupakan salah satu bagian yang tidak kalah pentingnya bagi penderita diabetes yang sedang hamil, dan sedang menjalani treatment. Namun sebaiknya, jangan terlalu memaksakan diri untuk bergerak terlalu berlebihan, karena hal itu justru akan memperburuk kondisi Anda dan janin.
Anda bisa melakukan kegiatan seperti berjalan kaki disekitar kompleks rumah atau berenang. Selain itu, Anda pun juga bisa melakukan senam hamil, yoga atau stretching.
Yang perlu diingat adalah aktivitas fisik sangat berhubungan erat dengan kondisi kadar gula. Sebelum memulai aktivitas, lakukanlah pengecekan kadar gula darah, terutama bagi Anda yang memakai suntik insulin.

Hindari…
Saat akan merencakan kehamilan, sebaiknya perhatikan pantangan pantangan yang dapat menghambat planning untuk memiliki momongan. Bila sebelumnya memiliki kebiasaaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, sebaiknya hentikan segera! Karena selain tidak baik untuk kesehatan, juga akan memberikan dampak buruk pada proses kehamilan.

Sabar, sabar & sabar..............
Menyiapkan diri agar siap menghadapi kehamilan dalam kondisi yang mengalami diabetes memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Serangkaian tes dan treatment memang sulit untuk dihindari, mengingat kondisi yang pada dasarnya tidak dalam kondisi normal, dimana kadar gula Anda dapat naik dan turun secara tak terduga. Sampai pada saatnya dimana dokter memberikan 'lampu hijau'– dimana kadar gula Anda sudah stabil dan siap untuk mengandung - 'sabar' merupakan satu kunci untuk mendapatkan impian tersebut – sebuah proses kehamilan yang membuahkan bayi yang sehat dan Anda pun selamat.

5. Gizi selama kehamilan

Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Gizi selama hamil tidak selalu berarti makan dua kali lipat porsi biasa, yang penting adalah kandungan gizinya seimbang[:
• Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan bahan tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan residu pestisida
• Kukus, bakar, atau panggang makanan anda. Sebaiknya jangan menggoreng makanan. Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu masaknya yang lebih sebentar
• Beli dan gunakan makanan segar sesegera mungkin. Jangan memasak bahan makanan segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang.
• Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter). Jamu sebaiknya dihindari kecuali dokter anda menyarankan untuk menggunakannya. Beberapa jenis jamu dapat menyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang mengandung bahan kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol pada minggu-minggu anda merencanakan kehamilan
• Banyak meminum cairan - jus buah segar atau air - tapi hindarilah minuman soda atau minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh atau kopi. Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut.
• Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah segar dan sayuran segar.
• Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit (masalah umum pada masa kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam beras merah, roti 'wholemeal', serealia, kacang-lacangan, sayur-sayuran, dan buah buahan.
• Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok melahirkan bayi dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Mesokok menyebabkan janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat kimia yang sangat beracun. Karenanya, anda pun mesti menghindari tempat yang mengandung banyak asap rokok, agar tidak menjadi korban "perokok pasif". Jangan takut untuk menasehati orang-orang di sekitar anda untuk tidak merokok di saat anda berada di ruangan yang sama, karena anda sedang hamil.
Berikut daftar beberapa zat gizi yang paling penting untuk perkembangan janin:
• Asam folat, Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
• Kalsium, sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Zat ini dapat dijumpai di dalam susu dan produk susu (keju, yoghurt), ikan yang bisa dimakan tulangnya (seperti ikan teri, sarden), biji-bijian (biji bunga matahari, wijen), produk kedelai (tempe, tahu), sayuran hijau, dan buah-buahan kering.
• Zat besi, sangat penting karena pada masa kehamilan volume darah meningkat 25% Dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang darah), dan juga penting untuk bayi anda membangun persediaan darahnya. Dapat dijumpai di hati, daging merah, sayurn hijau, wijen, buah-buahan kering, kuning telur, serealia, dan sarden. Penyerapan zat besi dapat terbantu dengan konsumsi vitamin C.
Ekstrak ragi (Brewer's yeast) mengandung ketiga zat penting tersebut, dan dapat diperoleh di apotik.

6. Pemberian Diet

Tujuan pembarian diet
Menyesuaikan mekanan dengan kesanggupan tubuh dalam metabolisme sesuai kebutuhan.
Memberikan pertambahan berat badan yang sesuai bengan perkembangan janin (kehamilan normal).
Mencegah terjadinya ketoasidosis.
Mengontrol kenaikan gula darah untuk menghindari fluktuasi gula darah, sehingga perlu pemberian makan secara tepat waktu.

Enam prinsip pemenuhan gizi seimbang
Membiasakan konsumsi beraneka ragam makanan. Semakin banyak ragamnya, semakin baik. Nasi, misalnya, kaya akan karbohidrat dan sedikit protein. Tetapi nasi miskin vitamin, mineral, lemak, dan serat. Jadi harus dimakan bersama lauk-pauk, sayuran, dan buah.
Memperhatikan dan mempertahankan berat badan ideal. Berat badan adalah hasil olahan dari jenis dan jumlah makanan yang kita makan dengan kegiatan atau aktivitas yang kita lakukan. Makan enak dengan sedikit karbohidrat tetapi banyak daging, lemak, dan manis-manis tanpa diimbangi olah raga atau aktif dalam kegiatan lain, berarti ada kelebihan kalori.
Mengatur porsi makan. Dalam hal ini, kebutuhan makan tiap individu berbeda karena tergantung aktivitasnya. Makin aktif, maka makin banyak dibutuhkan kalori. Jadi, jangan lupa mengingat kalori yang masuk saat kita menyantap makanan.
Menjaga keamanan makanan. Makanan yang siap disantap, harus pula dijaga keamanannya. ''Agar tidak terkontaminasi atau kotor, misalnya gunakan tudung saji, makanan juga dijaga agar tidak mengandung zat berbahaya, membeli makanan dalam kemasan dengan memperhatikan label makanan. Sementara tren terbaru yaitu masyarakat yang gemar makanan organik, yaitu bahan pangan yang dihasilkan tanpa menggunakan bahan kimia.
Patokan khusus untuk kelompok masyarakat yang memiliki masalah gizi tertentu. Misalnya kurang vitamin atau mineral tertentu. ''Makanya pemerintah juga sudah melakukan upaya fortifikasi yaitu proses penambahan zat tertentu. Misalnya pada garam, sudah ditambahkan yodium. Kemudian pada tepung terigu ditambahkan zat besi.
PGS yang sifatnya khusus. Ini dapat digolongkan misalnya menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa, dan manula), menurut kelompok ekonomi, bahkan menurut kelompok budaya makanan.
Berikut ini adalah beberapa anjuran gizi seimbang yang berkaitan dengan pencegahan diabetes, antara lain:
1. Makanlah aneka ragam makanan Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat dan produktif. Oleh karena itu setiap orang termasuk penyandang DM perlu mengonsumsi aneka ragam makanan. Makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
• Sumber zat tenaga Seperti beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu dan mie. Minyak, margain dan santan yang mengandung lemak juga menghasilkan tenaga. Makanan sumber tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Perbandingan karbohidrat 50% dari total kalori, yaitu karbohidrat kompleks dengsn tinggi serat.
• Sumber zat pembangun. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta hasil olahannya seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Protein ini dibutuhkansebanyak 20% dari total kalori.
• Sumber zat pengatur. Semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi harus berasal dari makanan sumber zat tenaga, pembangun dan pengatur. Setiap kali makan baik makan siang maupun makan malam sebaiknya hidangan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah.

KOMPOSISI BAHAN MAKANAN PENUKAR
Jenis Makanan Karbohidrat Protein Lemak kkal
Tepung / roti 15 3 Sedikit 80
Nasi 40 4 0 175
Daging tanpa lemak 0 7 3 55
Daging dengan lemak 0 10 6 95
Sayuran 5 2 0 25
Buah – buahan 15 0 0 60
Susu full cream 12 8 8 150
Susu rendah lemak 12 8 5 120
Minyak 0 0 5 45

Pembagian kalori : 10% untuk sarapan, 30% untuk makan siang, 30% untuk makan malam, 30% untuk snack. Berikan snack menjelang tidur malam, untuk menghindari terjadinya ketoasidosis (akibat dari metabolisme asam lemak yang menghasilkan keton)

2. Makanlah untuk memenuhi kecukupan energi (capai dan pertahankan berat badan normal)
Agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolahraga dan kegiatan lain, setiap orang perlu makan makanan yang cukup enegi, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Kecukupan energi ditandai dengan berat badan yang normal. Oleh karena itu, capai dan pertahankan berat badan yang normal. Kelebihan gizi terutama makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat menimbulkan kegemukan yang berujung timbulnya DM. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan sedang pada orang gemuk dan kemudian dipertahankan dapat menurunkan risiko timbulnya DM tipe 2.
Mempertahankan berat badan normal/ideal sesuai dengan umur dan tinggi badan diperlukan untuk pencegahan DM. Peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi makan adalah cara yang baik untuk penurunan berat badan. Kebutuhan energi seseorang bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kegiatan fisik, keadaan penyakit dan pengobatannya.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, sebagian dari kebutuhan energi (pilihlah karbohidrat kompleks dan serat, batasi karbohidrat sederhana yang (refined)
Terdapat 3 kelompok karbohidrat yaitu kompleks, sederhana dan serat.
• Karbohidrat Kompleks (tepung-tepungan) makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), sagu dll. Makanan tersebut mengandung zat gizi lain selain karbohidrat. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung lebih lama dari karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, orang tidak segera lapar.
• Karbohidrat Sederhana karbohidrat sederhana alamiah tedapat pada buah, sayuran dan susu. Bahan makanan tesebut selain mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat bemanfaat. Karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula, madu, sirup, bolu, selai, dll langsung diserap dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga cepat menimbulkan rasa lapar. Gula tidak mengandung zat gizi lain, hanya karbohidrat. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain. Menurut penelitian, tidak ada hubungan langsung antara asupan gula dengan timbulnya DM tipe 2. Namun, demikian, makanan dengan kandungan gula tinggi sering juga mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kegemukan.
• Serat
Serat adalah bagian karbohidrat yang tak dapat dicerna. Kelompok ini banyak terdapat pada buah, sayuran, padi-padian dan produk sereal. Susu, daging dan lemak tidak mengandung serat. Serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat larut (pembentuk gel) seperti pectin dan guargum serta serat tidak larut seperti selulose dan bran. Kedua jenis serat ini banyak terdapat pada padi-padian, kacang-kacangan, tempe, sayuran serta buah. Makan cukup serat memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. Perasaan kenyang dan puas yang membantu mengendalikan nafsu makan dan penurunan berat.
2. Makanan tinggi serat biasanya rendah kalori
3. Membantu buang air besar secara teratur
4. Menurunkan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung yaitu kolesterol dan trigliserida darah.
Orang yang banyak makan karbohidrat akan mengakibatkan kelebihan kalori hingga berpotensi terjadi kegemukan, inilah yang berisiko terkena diabetes. Bukan hanya makanan fast food saja , namun juga makanan tradisional seperti nasi, jagung, ketela, dan sebagainya yang dimakan dalam jumlah yang cukup banyak.
Hal ini dikarenakan karena karbohidrat merupakan makanan yang boros insulin. Sementara orang yang dalam tubuhnya kekurangan insulin, akan lebih mudah membuatnya terkena penyakit diabetes.
Sebenarnya diabetes dapat dikendalikan dengan antara lain kontrol gula darah secara teratur, makan dengan gizi seimbang dan terencana, tidak merokok, dan berolah raga secara teratur.
Agar pengaturan makan dan upaya olahraga menjadi efektif, berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan para diabetesi;
Jaga nafsu makan
• Usahakan porsi tersebar dalam sehari supaya kadar gula darah tidak terlalu berfluktuasi
• Bagilah porsi makanan menjadi 3 porsi besar dan 3 porsi kecil.
• Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
• Teratur dalam jumlah, jenis dan jadwal
• Lebih banyak menu buah-buahan dan sayuran

4. Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energi Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya makanan. Bagi kebanyakan penduduk Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan konsumsi lemak/minyak masih sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan, sedangkan konsumsi lemak pada penduduk perkotaan sudah perlu diwaspadai karena cenderung berlebihan. Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung koroner karena lemak ikan mengandung asam lemak omega-3.
Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat menurunkan risiko DM. Beberapa contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makanan yang dimasak dengan banyak minyak, mentega ataupun santan, lemak hewan, susu penuh (whole milk) dan cream.

5. Gunakan garam beryodium
Konsumsi natrium dalam garam dapur (natrium klorida) yang belebihan dapat memicu terjadinya penyakit darah tinggi. Anjuran asupan natrium untuk penduduk biasanya tidak lebih dari 3000 mg perhari yaitu kira-kira 1 sendok teh yang digunakan dalam memasak.

6. Berikan ASI saja pada bayi minimal sampai umur 4 bulan. ASI adalah makan terbaik untuk bayi. Pada usia 0-4 bulan, bayi cukup diberi ASI (ASI eksklusif) karena ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat. Kurang gizi selama awal kehidupan atau bahkan saat di dalam kandungan juga memainkan peranan penting pada timbulnya DM tipe 2 di kemudian hari setelah dewasa, melalui mekanisme resistensi insulin.

7. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Kegiatan fisik dan olahraga bemanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
Olahraga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Apabila pekerjaan sehari-hari seseorang kurang memungkinkan gerak fisik, upayakan berolahraga secara teratur atau melakukan kegiatan lain yang setara. Kegiatan lain yang bisa dilakukan seperti membiasakan diri naik tangga 2-6 lantai yang secara bertahap dan teratur, walaupun di tempat itu tersedia lift. Kurang gerak atau hidup santai merupakan faktor pencetus diabetes.

Menyusun menu
Nama Bahan, Berat Gram Ukuran Rumah Tangga:
Ø Beras 300 4 gelas nasi Ø Daging 75 3 potong sedang Ø Tempe 75 3 potong kecil Ø Sayuran 300 3 gelas Ø Buah 200 2 potong Ø Susu 200 1 gelas Ø Gula 10 1 sendok makan Ø Minyak 25 5 sendok makan Ø Selingan 2 X
Nilai gizi
+Kalori : 2500 - Lemak : 82 +Protein : 85 - H.A. : 414
Pembagian makanan sehari :
WAKTU JENIS, JUMLAH/UKURAN MAKANAN
Pagi
- Nasi 200 1¼ gls - Minyak 10 1 sdm
- Daging 50 1 ptg - Gula 10 1 sdm
- Telur 25 ½ btr
- Tempe -
- Sayuran 50 ½ gls
Jam 10.00 - Susu 200 1 gls
- Gula 10 1 gls
Siang
- Nasi 250 1¾ gls
- Daging 50 1 ptg
- Telur 50 1 btr
- Tempe 50 1 ptg
- Sayuran 75 ¾ gls
- Minyak 15 1½ sdm
- Buah 100 1 bh
Jam 16.00
- Kacang Hijau 25 2 sdm
- Gula 15 1½ sdm
Sore
- Nasi 250 1¾ gls
- Daging 50 1 ptg
- Telur 25 ½ btr
- Tempe 50 1 ptg
- Sayuran 75 ¾ gls
- Minyak 10 1 sdm
- Buah 100 1 bh
Contoh menu
WAKTU JENIS, JUMLAH/UKURAN MAKANAN
Pagi
- Susu manis
- Nasi
- Telur ceplok
- Kering tempe
- Tumis kacang panjang
Jam: 10.00 - Bubur kacang ijo
Siang
- Nasi
- Ikan goreng
- Botok tempe, kemangi, melandingan
- Sayur asam
- Pepaya
Jam : 16.00 Kolak labu kuning + pisang
Malam
- Nasi
- Smoor daging + tahu
- Orak-arik wortel + kool
- Pisang


Kebutuhan protein sekitar 60 gram per hari. Berarti sekitar 10 gram di atas rekomendasi wanita tidak hamil usia 25-50 tahun dan 14 gram di atas wanita tidak hamil berusia 19-24 tahun. Seperti diketahui, pada trimester awal, protein dibutuhkan untuk pembentukan jaringan otak janin. Pada trimester kedua, lebih untuk penambahan volume darah dan persiapan ASI. Sedangkan di trimester ketiga, protein diperlukan untuk pertumbuhan janin yang tengah pesat-pesatnya. Kebutuhan kalsium ibu hamil di atas usia 25 tahun sekitar 600-1.200 mg. Kalsium sangat dibutuhkan selama kehamilan untuk pembentukan tulang dan gigi. Namun penyerapan kalsium pun sangat tinggi dalam masa kehamilan. Ketika tubuh kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil dari cadangan yang ada. Suplemen kalsium dapat diberikan jika nafsu makan ibu hamil kurang atau sehari-harinya si ibu hamil tidak memperoleh gizi yang baik. Namun waspadai juga karena suplemen kalsium dapat mengakibatkan sembelit. Kebutuhan zat besi untuk ibu hamil adalah 30 mg per hari. Jika ibu hamil tidak memperoleh cukup zat besi, ia akan mengalami anemia. Ibu hamil yang asupan zat besinya kurang, dapat mengonsumsi suplemen zat besi dosis rendah. Yang patut diketahui, suplemen ini perlu dikombinasi dengan pola makan yang baik karena kelebihan zat besi pun dapat mengganggu penyerapan mineral dalam tubuh, seperti zinc dan tembaga.
7. Penyuluhan Diet Kehamilan Diabetik

Merupakan usaha – usaha penyuluhan yang dilakukan terhadap ibu hamil sehubungan dengan penaggulanan terhadap diabetesnya, meliputi :

Ikuti anjuran perencanaan diet
Makan sesuai dengan diet seimbang termasuk kebutuhan makanan sehari untuk kehamilan normal.
Pemasukan makanan tiap hari terbagi dalam tiga kali makan, dan dua sampai empat kali snack, tergantung kadar gula darah.
Snack sebelum tidur untuk penurunan glukosa dan metabolisme lemak.
Batasi pemasukan lemak jika pertambahan BB begitu cepat.
Tambahkan vitamin dan zat besi setiap hari.
Hindari makanan dengan kadar gula tinggi.
Makan teratur tiap hari, dan jangan banyak ngemil.
Kurangi makanan tinggi kolesterol.
Makan makanan tinggi serat.
Hindari alkoho dan kafein.
Latihan fisik secara teratur.
Monitoring gula darah.

8. Mencari Berat Badan Ideal Ibu Hamil
Penambahan BB yang normal bagi ibu hamil adalah sekitar 10-15 kg. Secara sederhana, hitungannya adalah 3 kg untuk bayi, ari-ari dan air ketuban sekitar 4-5 kg. Sedangkan sisanya adalah penambahan volume dan penambahan lemak yang didepositkan. Kenaikan BB ini umumnya terjadi saat memasuki trimester kedua, kala kehamilan berusia 4 - 6 bulan. Soalnya, di trimester ini biasanya nafsu makan sudah mulai meningkat karena ibu hamil sudah beradaptasi dengan segala perubahan di tubuh. Keluhan mual sudah berlalu seiring dengan pertumbuhan plasenta yang sudah berfungsi penuh. Bersamaan dengan itu, janin mulai tumbuh pesat yaitu 10 gram per hari!
Berat badan ideal ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi rumusannya bisa dibuat yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil tiap minggunya yang dikemukakan oleh para ahli berkisar antara 350-400 gram, kemudian berat badan yang ideal untuk seseorang agar dapat menopang beraktifitas normal yaitu dengan melihat berat badan yang sesuai dengan tinggi badan sebelum hamil, serta umur kehamilan sehingga rumusnya dapat dibuat rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut :

Dimana penjelasannya adalah
• BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
o BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm
o (TB - 105 ) jika TB dibawah 160 cm
o Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang Eropa dan disesuaikan olehKatsura untuk orang Indonesia.
• UH adalah Umur kehamilan dalam minggu,
o Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui.
• 0.35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah 350 gram atau 0.35 kg
o Dasarnya diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).
Contoh Berat Badan Ideal
Jika Berat Badan Nyata kurang lebih sama dengan Berat Badan Ideal

Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 53 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Berapa BBI Ibu hamil tersebut
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35)
= 52 + 10.5 kg
= 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 9.5 kg dari berat badan sebelum hamil.
Tambahan berat badan ibu hamil sampai dengan 9.5 kg merupakan tambahan normal. Sampai dengan usia kehamilan 37 minggu saat ibu tersebut akan melahirkan, berat badannya bisa mencapai +12,5 kg sebagai kisaran

jika Berat Badan Nyata lebih dari 10 %
Berat Badan Ideal untuk Ibu Hamil jika berat badannya lebih dari berat badan nyatanya 10 %, tentunya akan sangat berbeda, contoh sebagai berikut
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 57 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Berapa BBI Ibu hamil tersebut
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35)
= 52 + 10.5 kg
= 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 5.5 kg atau (62,5 – 57) dari berat badan sebelum hamil
INGAT! Pada rumus diatas tambahan 350 gram perminggunya, jangan ditambahan dengan berat badan sebelum hamilnya tetapi yang digunakan adalah berat badan idealnya sebelum hamil. Hal ini penting karena apabila ditambahan dengan berat badan nyata sebelum hamilnya pada contoh diatas adalah 57 kg + 10.5 kg hasilnya 67,5 kg atau ada tambahan 10,5 kg pada kehamilan 30 minggu, itu adalah penambahan yang sangat besar dan tubuh ibu hamil tersebut tidak akan mampu menompang berat badan tersebut, dan ini sangat berbahaya serta dapat mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit akibat kehamilan misalnya preeklamsia, eklamsia (tekanan darah yang tinggi), konstipasi (sulit buang Air besar), Diabetes Militus (penyakit gula) dan lain-lain.
Dari rumus tersebut, juga dapat dilihat berat akhir saat ibu tersebut akan melahirkan yaitu 64,95 kg atau (52 + (37 x 0.35)) atau ada tambahan 7,95 kg dari berat badan sebelum hamilnya ( 64,95-57) kg.

jika Berat Badan Nyata kurang dari 10 %
Bagaimana dengan berat badan nyata dari ibu hamil kurang dari 10 % Berat Badan Idealnya, contoh sebagai berikut.
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 47 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Berapa BBI Ibu hamil tersebut
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35)
= 52 + 10.5 kg
= 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 15.5 kg atau (62,5 – 47) dari berat badan sebelum hamil. Penambahan berat badan ini sangat besar karena berat badan ibu sebelumnya sudah sangat kurang dan ini sudah harus diintervensi (kejar berat badan ideal) sejak pertamakali diketahui hamil atau pada trismester pertama kehamilan sampai benar-benar mencapai berat badan ideal sebelum hamil, karena apabila sudah masuk pada trismester ke dua kehamilan, perhatian pada penambahan berat badan ideal sebelum hamil sudah tidak akan berpengaruh, karena tubuh justru akan mengfasiltasi keberadaan janin, dengan persediaan berat badan yang kurang, tubuh ibu tidak akan mampu mengfasilitasi keberadaan janin. Disinilah sering terjadi keguguran, jika tidak terjadi keguguran dan kehamilan terus berlangsung faktor-faktor resiko kesakitan, kecatatan dan kematian ibu dan janinnya masih sering ditemukan.

Mola hidatidosa

Posted by Scherly Oktaviani at 16.44 0 comments
A. PENDAHULUAN
Penyakit Tropoblastik gestasional meliputi beberapa proses penyakit yang berasal dari plasenta. Ini meliputi kehamilan mola, tumor tropoblastik plasenta, choriocarcinoma, dan mola invasif. 1,2
Kehamilan mola merupakan suatu kondisi yang tidak umum dan menjadi komplikasi yang ditakuti pada kehamilan. Istilah medis untuk kehamilan mola adalah mola hidatidosa. Suatu kehamilan mola adalah kondisi yang tidak normal dari plasenta, disebabkan oleh terjadinya kesalahan saat ovum dan sperma bertemu saat fertilisasi.1
Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Seringkali perkembangan kehamilan mendapat gangguan yang dapat terjadi pada berbagai tehap. Tergantung pada tahap mana gangguan itu terjadi, maka kehamilan dapat berupa keguguran, kehamilan ektopik, prematuritas,kematian janin dalam rahim atau kelainan konggenital. Kesemuanya merupakan kegagalan fungsi refroduksi. Demikian pula dengan penyakit tropoblas, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi. Pada keadaan ini janin tidak berkembang menjadi janin yang tidak sempurna, melainkan berkembag menjadi keadaan patologik yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan, berupa degenerasi hidropik pada jonjot korion, sehingga menyerupai gelembung yang disebut mola hidatidosa. Pada umumnya penderita mola hidatidosa akan baik kembali, tetapi ada diantaranya mengalami degenerasi berupa koriokarsinoma.3
B. DEFINISI
Mola hidatidosa adalah penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta atau calon plasenta dan disertai dengan degenerasi kistik vili dan perubahan hidropik. Sehingga tampak membengkak, edematous dan vesikuler.3,4 Kelainan ini merupakan neoplasma trofoblas yang jinak (benigna).2,5
C. INSIDENS

Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan

Posted by Scherly Oktaviani at 16.44 0 comments
1. Pengertian Issue
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian.
Isu adalah topic yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi.
Isu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai.

2. Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk.
Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
Persetujuan dalam proses melahirkan.
Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
Kegagalan dalam proses persalinan.
Pelaksanan USG dalam kehamilan.
Konsep normal pelayanan kebidanan.
Bidan dan pendidikan seks.

Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
Perawatan intensif pada bayi.
Skreening bayi.
Transplantasi organ.
Teknik reproduksi dan kebidanan.

Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
Otonomi bidan dan kode etik profesional.
Etik dalam penelitian kebidanan.
Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.

Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
Agama / kepercayaan.
Hubungan dengan pasien.
Hubungan dokter dengan bidan.
Kebenaran.
Pengambilan keputusan.
Pengambilan data.
Kematian.
Kerahasiaan.
Aborsi.
AIDS.
In_Vitro fertilization
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.

3. Issue Moral Dalam Pelayanan Kebidanan
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk yang mempengaruhi siakap seseorang.
Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dll. Hali ini yang disebut kesadaran moral.
Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan.
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
Kasus abortus.
Euthanansia.
Keputusan untuk terminasi kehamialn.
Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.

4. Dilema dan Konflik Moral
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional,yaitu:
Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien atau klien.
Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian [omission], disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien.
Konflik moral menurut Johnson adalh bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama , kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema.
Ada 2 tipe konflik:
Konflik yang berhubungan dengan prinsip.
Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.

^_^

Lupus eritematosus

Posted by Scherly Oktaviani at 16.44 0 comments
Lupus eritematosus sistemik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seperti yang diungkapkan dalam buku kecil Care for Lupus (Syamsi Dhuha), Lupus adalah sebutan umum dari suatu kelainan yang disebut sebagai Lupus Erythematosus.
Dalam istilah sederhana, seseorang dapat dikatakan menderita penyakit Lupus Erythematosus saat tubuhnya menjadi alergi pada dirinya sendiri. Lupus adalah istilah dari bahasa Latin yang berarti Serigala.
Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi Serigala, tetapi berwarna putih.
Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan).
Jenis penyakit Lupus ini memiliki tiga macam bentuk, yang pertama yaitu Cutaneus Lupus, seringkali disebut discoid yang mempengaruhi kulit. Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus(DIL), timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang.
dan biasanya odipus (orang hidup dengan lupus)akan menghindari hal-hal yang dapat membuat penyakitnya kambuh dengan :
1. Menghindari stress
2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari
3. mengurangi beban kerja yang berlebihan
4. menghindari pemakaian obat tertentu.
odipus dapat memeriksakaan diri pada dokter2 pemerhati penyakit ini, dokter spesialis penyakit dalam konsultasi hematologi, rheumatology, ginjal, hipertensi, alergi imunologi, jika lupus dapat tertanggulangi, berobat dengan teratur, minum obat teratur yang di berikan oleh dokter (yang biasanya diminum seumur hidup), odipus akan dapat hidup layaknya orang normal.
April 3, 2008
Lupus Eritematosus, Apakah Itu?
Tanya:
Ibu dokter, saya Ibu Marina ingin berkonsultasi tentang penyakit lupus, sebenarnya sakit lupus itu apa bu karena saya pernah mendengar katanya penyakit ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.Apakah itu benar bu dokter?
Saya juga pernah membaca bahwa salah satu tanda sakit lupus itu ditandai dengan bercak merah di wajah merupakan salah satu tanda terkena lupus disamping itu pendertia lupus tidak boleh terkena sinar matahari. Bagaimana membedakan bercak merah yang tidak berbahaya. Apakah penyakit ini dapat diobati? Mohon penjelasan. Terimakasih
Ibu Marina Singkawang

Jawab:
Ibu Marina yang terhormat, penyakit lupus eritematosus (LE) merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan gambaran klinik yang karakteristik yang berhubungan dengan produksi autoantibody tertentu yang menyerang sistem konektif dan vaskular. Lupus berasal dari bahasa Yunani yang berarti srigala, karena pada penderita lupus sering terdapat gambaran bercak merah pada wajah terutama di area pipi dan hidung seperti belang warna pada wajah srigala. Secara LE epidemiologi lebih banyak terjadi pada kulit berwarna, onset usia sekitar 30-40 tahun, wanita lebih banyak terserang dibanding pria (8:1).
Lupus eritematosus terdiri atas spectrum ringan sampai berat. Spectrum ringan berupa lupus terlokalisir atau discoid lupus eritematosus (DLE) sedangkan yang berat bahkan mengancam jiwa berupa sistemik lupus eritematosus (SLE). Discoid lupus eritematosus (DLE) bersifat kronis dan tidak berbahaya. Gejala klinis berupa bercak eritem atrofik tanpa ulserasi sedangkan SLE bersifat akut, dan melibatkan multiorgan seperti kulit, otot, sendi, darah, dan ginjal.
Discoid Lupus Eritematosus (DLE)
Manifestasi klinis DLE berupa gangguan kulit terutama terjadi pada area yang terpapar sinar matahari. Distribusi dan presileksi DLE dapat terlokalisir maupun meluas, terutama terjadi pada wajah dan kepala, namun dapat juga muncul pada lengan ,tangan, kaki maupun badan.
Gejala klinis terdapat pada muka terutama hidung dan pipi atau telinga berupa pacth atau plak eritem, berbatas tegas dengan sumbatan keratin pada folikel rambut. Kelainan kulit tersebut pada pipi dan hidung dapat berkonfluen berbentuk kupu-kupu atau dikenal dengan gambaran butterfly rash eritem. Diskoid lupus eritematosus pada kepala menyebabkan alopesia scaring/kebotakan dan sumbatan keratin pada folikel rambut. Penyakit ini dapat meninggalkan sikatrik atrofi maupun hipertrofi.
Penegakkan diagnosis berdasarkan gejala klinis, laboratorium, dan baku emas dengan pemeriksaan histopatologis. Pada kasus DLE 5-10% dapat berkembang menjadi SLE.
Pengobatan penderita DLE selain dengan obat-obatan juga harus dilakukan edukasi pada penderita. Penderita harus menghindari trauma fisik, sinar matahari, stres emosional, dan lingkungan yang sangat dingin. Dengan demikian penderita harus memakai tabir surya baik tabir fisik berupa baju payung topi maupun tabir surya yang dioleskan pada badan.
Pengobatan dapat menggunakan kloroquin 100mg/hari selama 3-6 minggu obat maksimal diberikan selama 3 bulan untuk menghindari kerusakan mata. Kortikosteroid sistemik dapat diberikan pada DLE diseminata. Pengobatan topikal menggunakan steroid topikal poten maupun suntikan triamsinolon asetat.
Sistematik Lupus Eritematosus (SLE)
Gejala klinis sangat bervariasi karena menyerang multiorgan. Spektrum klinis bervariasi dari penyakit yang akut, fulminan dan sangat berat sampai penyakit yang ringan. Manifestasi klinis dapat dibagi menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:
1. Gejala konstitusional berupa perasaan cepat lelah, penurunan berat badan dan demam merupakan gejala yang timbul selama berbulan-bulan sebelum ada gejala lain.
2. Kelainan kulit dan mukosa berupa bercak merah pada kulit yang terutama pada area yang terpapar sinar matahari yang bersifat akut sub akut maupun kronis. Kelainan kulit non spesifik berupa vaskulitis, maupun Ranaud’s fenomen. Kelainan mukosa ditandai dengan ulkus/luka pada mukosa mulut. palatum, buccal dan gusi.
3. Kelainan organ dalam yang menyerang ginjal, jantung dan paru serta hati berupa lupus nefritis yang menyebabkan proteinuria. Selain itu terjadi perikarditis, pleuritis dan maupun kolitis ulseratif dan hepatosplenomegali
4. Kelainan pada sendi, tulang. otot, kelenjar getah bening, dan sistem saraf berupa atralgia, limfadenopati, neuropati, gangguan otak.
Ada banyak pendapat bahwa penyakit ini disebabkan oleh interaksi antara faktor genetik dan imunologik, serta faktor hormonal. Penyakit ini dapat juga dinduksi oleh obat tertentu seperti procainamid, hidantoin, fenilbutazon, penisilin, streptomisin, tetrasiklin dan sulfonamid yang dikenal sebagai SLE like sindrom.
Diagnosis SLE ditetapkan berdasarkan kriteria ARA, bila terdapat 4 kriteria dari 11 kriteria maka diagnosis SLE dapat ditegakkan. Kriteria ARA adalah sebagai berikut:
Kriteria Ara
1. Malar rash Discoid rash
2. Photosensitivity
3. Oral ulcers
4. Arthritis
5. Serositis
6. Renal disorder
7. Neurologic disorder
8. Hematologic disorder
9. Immunologic disorder
10. Antinuclear antibody
Pengobatan
Seperti pada penderita DLE maka pada penderita SLE selain dengan obat-obatan juga harus dilakukan edukasi pada penderita. Penderita harus menghindari trauma fisik, sinar matahari, stres emosional, dan lingkungan yang sangat dingin. Dengan demikian penderita harus memakai tabir surya baik tabir fisik berupa baju payung topi maupun tabir surya yang dioleskan pada badan.
Bila penderita SLE yang sedang fase akut harus dirawat. Terapi menggunakan kortikosteroid sistemik terutama pada penderita yang kritis, seperti krisis lupus nefritis, pleuritis, perikarditis, atau banyak mengalami hemoragi.
Dosis kortikosteroid lebih banyak bergantung pada gejala klinis daripada hasil laboratorium, dapat diberikan prednison 1mg/kg berat badan atau 5 mg/minggu dan dicari dosis pemeliharaan yang diberikan selang sehari. Pada penderita kritis dimana SLE dalam kondisi mengancam jiwa penderita seperti pada nefritis dan gangguan kesadaran akibat serangan pada otak dapat diberikan kortikosteroid 1gr /hari selanjutnya bila kondisi telah membaik dapat dilakukan tapering/ penurunan dosis.
Obat-obat antibiotik, antiviral dan antifungal harus diberikan, bila terdapat komplikasi, misalnya infeksi sekunder, pneumonia bakterial, atau infeksi virus, dan mikosis sistemik. Pada penderita SLE dengan anemia hemolitik atau lupus nefropatia acapkali dosis tinggi kortikosreroid tidak efektif, maka harus diberi terapi sitostatik, misalnya azatioprin 50-150 mg per hari, dengan dosis maksimal 200 mg per hari.
Dapat pula diberikan siklofosfamid dengan dosis sama. Bila kurang jelas atau diantara para pembaca ada yang ingin bertanya tentang masalah kulit dan kelamin dapat menghubungi:hp 0818464018 atau pontianak post atau poli Kulit dan Kelamin RS Soedarso atau apotek Mitra jl Jend Urip.
Team Pengasuh
Sumber : Pontianak Post Online

ASUHAN YANG KOMPREHENSIF

Posted by Scherly Oktaviani at 16.43 0 comments
1. MENGEMBANGKAN PERENCANAAN ASUHAN YANG KOMPREHENSIF

1.1 MENETAPKAN KEBUTUHAN TES LAB
Pemeriksaan laboratorium awal pada wanita dengan resiko ringan meliputi tes darah berikut : golongan darah dan faktor rhesus(Rh), skining antibodi, hitung darah lengkap (hematokrit), Rapid Plasma Reagin (RPR), atau tes lain untuk mendeteksi sifilis, titer rubela, HBSAg dan HIV. Banyak juga klinisi melakukan kultur urine. Kondisi umum klien memungkinkan pelaksanaan tes tambahan. Seiring kemajuan tes kehamilan, tes tambahan seperti skrining tripel serum maternal juga diperlukan.

1.2 MENETAPKAN KEBUTUHAN BELAJAR
Penuntun belajar digunakan untuk melatih keterampilan dalam pencapaian elemen-elemen kompetensi oleh mahasiswa secara individual. Mulai dari latihan di laboratorium keterampilan sampai saat melaksanakan praktik klinik kebidanan. Bimbingan keterampilan untuk mencapai kompetensi di laboratorium keterampilan asuhan kebidanan baru bisa dilaksanakan atau diikuti oleh seorang mahasiswa bila mahasiswa tersebut telah mengikuti perkuliahan seluruh materi kuliah asuhan kehamilan (mata kuliah asuhan ibu I). Dalam perkuliahan tersebut mahasiswa mendapat teori tentang teori tentang fisiologi kehamilan, pertumbuhan kehamilan dari bulan ke bulan, kebutuhan fisik dan psikologis ibu selama kehamilan, perubahan fisik dan psikologis ibu selama hamil, perubahan fisik dan psikologis ibu dalam masa kehamilan, teori tentang pendekatan dalam asuhan kehamilan (Manajemen Varney) dan dokumentasi asuhan kehamilan. Dalam perkuliahan juga dilakukan demonstrasi dan simulasi keterampilan yang mendukung kompetensi yang akan dilatih atau dipelajari.




Pembimbing melakukan evaluasi atau penilaian terhadap :
1. Keterampilan mahasiswa berdasarkan langkah-langkah kerja ang ditentukan dalam penuntun belajar menggunakan format penilaian keterampilan dengan teknik observasi atau pengamatan saat mahasiswa bekerja.
2. Sikap mahasiswa yang mendukung selama melaksanakan langkah kerja dengan teknik observasi atau pengamatan saat mahasiswa bekerja.
3. Pengetahuan mahasiswa yang mendukung elemen kompetensi asuhan yang dilatih dengan cara melakukan tanya jawab atau tes lisan.

1.3 MENETAPKAN KEBUTUHAN KONSULTASI ATAU RUJUKAN PADA TENAGA PROFESIONAL LAINNYA
a. Definisi
Sistem rujukan dalam pelayanan obstetri adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal.
Rujukan vertikal maksudnya rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit lain yang lebih lengkap. Umpamanya dari rumah sakit kabupaten ke rumah sakit provinsi atau rumah sakit tipe C ke rumah sakit tipe B yang lebih spesialistis fasilitas dan personalianya. Sedangkan horizontal maksudnya konsultasi dan komunikasi antar unit yang ada dalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian kebidanan dan bagian ilmu kesehatan anak.

b. Tujuan Rujukan
• Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang sebaik-baiknya
• Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman pendrota atau bahan laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya
• Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah

c. Kegiatan rujukan dan pelayanan ini antara lain berupa :
• Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke unit kesehatan yang lebih lengkap
• Rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan dan nifas
• Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan penanganan spesialis
• Pengiriman bahan laboratorium
• Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan)

d. Kegiatan rujukan informasi medis antara lain berupa :
• Membalas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim
• Menjalin kerjasama sistem pelaporan data-data medis umumnya dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama mengenai kematian maternal dan perinatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.

1.4 MENETAPKAN KEBUTUHAN KONSELING HIV/PMS
a. Definisi
Konseling adalah kebutuhan proses pembicaraan dan pembahasan masalah-masalah antara kita dengan konselor (orang yang dilatih untuk mengatasi masalah PMS).

b. Penyakit Menular seksual (PMS) dan AIDS
AIDS adalah PMS yang paling sering didengar belakangan ini. Ketakutan orang tentang AIDS sangat besar, karena sejauh ini belum dapat disembuahkan. Obat-obatan yang dapat membantu perawatan mereka yang sudah kena AIDS (bukan menyembuhkan) juga sangat mahal.
Semua orang bisa saja terkena AIDS. Di Indonesia sudah ada bayi maupun rang dewasa yang terkena AIDS. Karena itu, kita mesti waspada terhadap bahaya penularan AIDS.

c. Catatan khusus tentang AIDS
• Kita tidak bisa melihat apakah seseorang terkena AIDS (bibit penyakit AIDS) hanya berdasarkan penampilannya
• AIDS tidak bisa dicegah dengan obat-obatan, suntikan atau jamu-jamuan
• AIDS belum dapat disembuhkan dan dapat berakibat kematian
• AIDS dapat menular dengan cara yang sama dengan PMS yang lain
• Penampakan AIDS sama seperti penyakit yang mengenai orang biasa seperti TBC, tumor, radang paru, infeksi saluran pencernaan dan lain-lain
• AIDS dapat dicegah dengan cara hanya berhubungan seks dengan seorang pasangan yang juga hanya berhubungan seksual dengan kita, atau dengan menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual







1.5 JADWAL KUNJUNGAN SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN KEHAMILAN

Jadwal Kunjungan Pranatal yang Direkomendasikan

Nulipara Multipara
Kunjungan pertama 6-8 minggu
Kunjungan kedua dalam 4 minggu setelah kunjungan pertama
Kunjungan ketiga 14-16 minggu
Kunjungan keempat, 24-28 minggu
Kunjungan kelima 32 minggu
Kunjungan keenam 36 minggu
Kunjungan ketujuh 18 minggu
Kunjungan kedelapan 40 minggu
Kunjungan kesembilan 41 minggu Kunjungan pertama 6-8 minggu
Kunjungan kedua 14-16 minggu

Kunjungan ketiga 24-28 minggu
Kunjungan keempat 32 minggu
Kunjungan kelima 35 minggu
Kunjungan keenam 39 minggu
Kunjungan ketujuh 41. Minggu

2. ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG
Anamnese mengenai riwayat kehamilan sekarang meli[uti gerakan janin dalam 24 jam terakhir, perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya, masalah atau tanda-tanda bahaya yang mungkin dialami klien sejak kunjungan terakhirnya, keluhan-keluhan yang lazim dalam kehamilan, dan kekhawatiran lainnya.

2.1 MENGEVALUASI DATA DASAR
Pengumpulan data subyektif dan data obyektif berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan anamnese, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan dan pemeriksaan laboratorium.



Jenis data yang dikumpulkan adalah :
a. Data subjektif terdiri dari :
• Biodata ibu dan suami
• Alasan ibu memeriksakan diri
• Riwayat kehamilan sekarang
• Riwayat kebidanan yang lalu
• Riwayat menstruasi
• Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
• Riwayat kesehatan
• Riwayat bio-psikososial-spiritual
• Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data subjektif adalah dengan melakukan anamnesis.
b. Data objektif terdiri dari :
• Hasil pemeriksaan umum (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, suhu, nadi, tekanan darah, pernapasan)
• Hasil pemeriksaan kepala dan leher
• Hasil pemeriksaan tangan dan kaki
• Hasil pemeriksaan abdomen
• Hasil pemeriksaan Payudara
• Hasil pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
• Hasil pemeriksaan darah dan urine

/Teknik yang digunakan dengan penimbangan berat badan ibu hamil, pengukuran tinggi badan, pengukuran tanda kardinal (suhu badan, denyut nadi, ukuran tekanan darah dan pernapasan). Pemeriksaan fisik dengan teknik inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Pemeriksaan laboratorium mencakup hemoglobin (Hb), kadar protein dalam urine dan gula darah.
Sumber data, baik data subjektif maupun objektif yang paling akurat adalah ibu hamil yang diberi asuhan. Namun apabila kondisi tidak memungkinkan dan masih diperlukan data bisa dikaji dari status ibu yang menggambarkan pendokumentasian asuhan sebelum ditangani dan bisa juga keluarga dan suami yang mendampingi ibu saat diberi asuhan.

2.2 PENGKAJIAN DATA FOKUS
2.2.1 Riwayat
A. Riwayat Antepartu dan Pemeriksaan Fisik
a. Deskripsi
• Riwayat antepartum dan pemeriksaan fisik merupakan komponen utama perawatan antenatal yang meliputikebutuhan fisik, emosi, dan sosial wanita, anak yang belum lahir, suami, dan anggota keluarga lainnya.
• Riwayat antepartum dan pemeriksaan fisik dimulai dengan konsultasi pranatal pertama, membuat informasi dasar, dan berlanjut sepanjang kehamilan untuk membantu memastikan hasil kehamilan yang positif.
• Riwayat antepartum meliputi informasi tentang data demografi, keluhan utama, riwayat medis lalu, riwayat keluarga, profil keluarga dan sosial, riwayat obstetri dan ginekologi, dan tinjauan sistem.
• Pemeriksaan fisik antepartum meliputi informasi tinggi badan, berat badan, tanda-tanda vital, pemeriksaan sistem, pengukuran tinggi fundus, auskultasi bunyi jantung janin, pemeriksaan panggul, perkiraan ukuran panggul, dan pemeriksaan laboratorium.
• Informasi juga dikumpulkan dari tanggal taksiran kelahiran, pengkajian usia kehamilan, evaluasi kesehatan janin, kebutuhan perawatan diri, penyuluhan tentang persalinan, pencegahan pajanan janin, terhadap teratogen, kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan ketidaknyamanan yang dialami klien.
• Informasi yang diperoleh dari riwayat antepartum dan pemeriksaan fisik membantu mengidentifikasi kemungkinan faktor-faktor yang menyebabkan ibu dan bayi berisiko terhadap masalah-masalah selama kehamilan.
b. Temuan Pengkajian
Temuan pengkajian bervariasi diantara klien, semua penyimpangan dari keadaan normal harus dilaporkan.

c. Implikasi Keperawatan
• Lakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, selidiki keluhan yang dialami klien.
• Pastikan untuk mengevaluasi pemahaman klien tentang statusnya dan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan kehamilan setiap kali kunjungan.
• Harus diwaspadai pengaruh budaya pada kehamilan klien.
• Harus diwaspadai kemungkinan faktor-faktor resiko, seperti pertambahan berat badan yang berlebihan atau tidak adekuat, riwayat diabetes atau penyakit jantung, penggunaan dan penyalahgunaan zat, hasil laboratorium yang abnormal
• Tanyakan kepada klien tentang tanggal menstruasi terakhir (HPHT)
• Ukur tinggi dan berat badan dasar pada saat kunjungan pertama dan setiap kunjungan berikutnya
• Ukur tinggi fundus
• Lakukan pemeriksaan panggul dan perkiraan ukuran panggul
• Koordinasikan pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi dan amniosentesis
• Kaji klien terhadap gerakan janin dan denyut jantung janin yang dapt didengar
• Kaji klien terhadap perkiraan dan kemungkinan tanda-tanda positif adanya kehamilan.
• Beri klien konseling dan instruksi mengenai pendidikan persalinan, tindakan-tindakan perawatan diri sendiri, seperti latihan, penanganan nyeri, teknik bernafas, metode melahirkan, higiene, perawatan payudara, aktifitas fisik dan seksual, tidur, perawatan gigi dan imunisasi; pencegahan paparan teratogen pada janin, dan penanganan ketidaknyamanan umum akibat kehamilan, seperti nyeri ulu hati (heartburn), Konstipas, mual dan muntah, nyeri tekan payudara, eritema palmar, letih, hemoroid, varises, sering berkemih, palpitasi, leukorea, sakit pinggang, sakit kepala, edema pergelangan kaki, kramkaki, dan kontraksi Braxton Flicks.
• Evaluasi asupan nutrisi klien, berikan instruksi tentang pilihan makanan dan minuman yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan kehamilan
• Beri dukungan dan bimbingan kepada klien dan keluarga; berikan kesempatan kepada klien untuk untuk bertanya dan menjawab.
• Siapkan klien untuk persalinan dan kelahuiran; jelaskan tentang tanda-tanda persalinan pasti dan tanda persalinan palsu.

B. Riwayat Pascapartum dan Pemeriksaan Fisik
a. Deskripsi
• Riwayat pascapartum dan pemeriksaan fisik adalah komponen utama perawatan pascapartum
• Karena wanita menjalani pemeriksaan fisik lengkap selama periode sebelum melahirkan, maka pada periode segera setelah melahirkan semua prosedur tersebut tidak perlu diulang
• Riwayat pascapartum, riwayat persalinan dan melahirkan, data bayi serta latihan pascapartum
• Pemeriksaan fisik pascapartum mencakup pengkajian mengenai status nutrisi dan cairan, tingkat energi, ada tidaknya rasa nyeri, tinggi fundus dan konsistensinya, jumlah dan karakter lokia, dan sirkulasi yang adekuat sama baiknya dengan informasi yang dikumpulkan dari data laboratorium
• Aspek teknis kehamilan, persalinan, dan kelahiran dapat dipelajari dari catatan, persalinan dan kelahiran klien atau dari klien sendiri
• Mengkaji informasi dari wanita hamil itu sendiri membantu meningkatkan pemahaman akan emosi dan kesan dari wanita tersebut

b. Temuan Pengkajian
• Temuan pengkajian bervariasi pada setiap klien, adanya penyimpangan dari temuan normal harus dilaporkan

c. Implikasi Keperawatan
• Dapatkan riwayat kesehatan, termasuk informasi mengenai profil keluarga, riwayat kehamilan, riwayat persalinan dan melahirkan, data bayi dan latihan pascapartum
• Dapatkan spesimen laboratorium, termasuk hemoglobin, hematokrit dan urine bersih untuk urinalisis rutin
• Lakukan pengkajian fisik, termasuk tanda-tanda vital dan area fisik yang terlihat seperti rambut, muka, mata dan payudara
• Palpasi fundus uteri dan kaji warna, jumlah dan baunya
• Kaji bagian perineum dan observasi adanya ekimosis, hematon, eritema, edema, kerusakan, dan adanya drainase, perdarahan atau nyeri episiotomi
• Kaji area rektal akan adanya hemoroid, hitung jumlahnya, catat bentuknya dan ukur dalam ukuran sentimeter
• Tawarkan dukungan dan ajarkan mengenai perubahan psikologis yang terjadi pada pascapartum
• Ulas kembali pengajaran terdahulu mengenai perawatan diri, memberi makan bayi dan cara perawatan bayi






C. Riwayat Intrapartum dan Pemeriksaan Fisik
a. Deskripsi
• Jika wanita berada pada fase aktif persalinan, riwayat yang diambil pada saat kedatangan dapat menjadi satu-satunya sumber sampai bayi dilahirkan
• Riwayat yang diambil pada waktu ini harus mencakup tinjauan ulang terhadap kehamilan terdahulu, kesehatan secara umum, serta informasi mengenai pengobatan dalam keluarga
• Setelah riwayat diambil, wanita perlu menjalani pemeriksaan fisik, mencakup pemeriksaan pelvik untuk memastikan presentasi dan posisi janin dan menentukan besarnya pembukaan

b. Implikasi Keperawatan
• Bersikap sabar pada saat mengumpulkan informasi dari klien, tunda sampai kontraksi uterus hilang
• Dapatkan riwayat kehamilan terbaru, mencakup paragravida, suatu DESKRIPSI mengenai kehamilan, pola dan tempat perawatan pranatal, berbagai komplikasi, kelas persalinan, rencana terhadap persalinan dan perawatan anak
• Catat kehamilan terdahuli (jumlah, tanggal, jenis kelahiran, komplikasi, dan hasil kehamilan mencakup jenis kelamin dan berat lahir) dan status kesehatan anak yang terbaru
• Tanyakan pada klien riwayat kesehatan terdahulu dan catat jika klien pernah menjalani pembedahan, penyakit jantung, diabetes, anemia, tuberkulosis, penyakit ginjal, hipertensi atau penyakit menular seksual atau jika klien berisiko mengalami infeksi human immunodeficiency virus (HIV) (pasangan seksual lebih dari satu, riwayat pemakaian obat intravena, atau pasangan seksual memakai obat intravena)
• Tanyakan pada klien jika ada anggota keluarga yang memilki penyakit jantung, diskrasia darah, diabetes, penyakit ginjal, kanker, alergi, kejang, defek kongenital atau retardasi mental
• Kaji penampilan klien secara keseluruhan dan catat jika terdapat pucat, kelelahan, sakit atau rasa takut; edema; dehidrasi; atau lesi terbuka
• Lakukan palpasi untuk mengetahui adanya pembesaran nodius limfatikus untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
• Inspeksi membran mukosa pada mulut untuk mengetahui adanya lesi (herpes) dan inspeksi konjungtiva untuk mengetahui warna mata
• Auskultasi paru untuk mengetahui kejernihan suaranya dan kaji bunyi jantung
• Palpasi payudara klien dan adanya benjolan atau kista serta catat kemunculannya untuk dievaluasi lebih lanjut (mungkin kelenjar susu yang membesar)
• Tentukan ukuran janin melalui pengukuran tinggi fundus
• Kaji presentasi dan posisi janin melalui manuver Leopold
• Palpasi dan perkusi kandung kemih untuk mendeteksi kepenuhannya
• Kaji adanya jaringan parut, karena pembedahan abdomen atau pelvik dapat menyisakan perlekatan
• Kaji turgor kulit untuk menentukan adanya dehidrasi
• Inspeksi ekstremits bawah akan adanya edema dan varises

2.2.2 Komplikasi dan Ketidaknyamanan
a. Deskripsi
• Konstipasi aadalah gangguan rasa nyaman yang umum terjadi pada trimester pertama kehamilan
• Ini juga merupakan msalah nutrisi yang umum terjadi pada kehamilan
• Konstipasi cenderung terjadi pada kehamilan akibat tekanan pada peristaltik usus dari uterus yang terus membesar, pengaruh hormon relaksin plasenta, dan kemungkinan akibat menngkatnya kadar progesteron
• Konstipasi menyebabkan rasa begah dan penuh serta hilang nafsu makan

b. Temuan Pengkajian
• Adanya rasa begah dan penuh pada abdomen
• Hilang nafsu makan
• Perubahan pola eliminasi usus

c. Implikasi Keperawatan
• Kaji nutrisi klien dan pola eliminasi yang mungkin menjadi faktor penyebab
• Anjurkan klien untuk mengosongkan ususnya secara teratur
• Anjurkan pada klien untuk meningkatkan kandungan serat dalam makanan dengan mengkonsumsi buah dan sayuran dan minum air dalam jumlah lebih dari biasanya setiap hari
• Jika klien mengkonsumsi suplemen besi oral, daripada melarang klien mengkonsumsi suplemen tersebut yang berguna untuk menambah simpanan besi, lebih baik kita membantu klien untuk konstipasi melalui cara lain
• Ingatkan klien untuk tidak mengkonsumsi obat umum untuk mencegah konstipasi, terutama minyak mineral yang akan mengganggu absorpsi vitamin larut lemak yang diperlukan bagi pertumbuhan janin dan kesehatan ibu
• Beri tahu klien untuk menghindari enema karena tindakan ini dapat mencetuskan persalinan
• Anjurkan klien untuk menghindari obat-obatan yang dijual bebas selama kehamilan kecuali diresepkan oleh dokter
• Berikan pelunak feses, laksatif ringan dan supositora sesuai instruksi
• Nasehatkan klien untuk menghindari makanan pembentuk gas, seperti kubis atau buncis, sehingga flatus dapat dikontrol

2.2.3 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan awal pranatal difokuskan untuk mengidentifikasikelainan yang sering mengontribusi morbiditas dan mortalitas dan untuk mengidentifikasi ganbaran tubuh yang menunjukkan gangguan genetik. Pemeriksaan harus mencakup penetapan tinggi dan berat badan, pengukuran tekanan darah (TD) dan nadi, dan pemeriksaan kulit; kelenjar tiroid, jantung, paru, payudara, ekstremitas dab abdomen serta pemeriksaan pelvis.

a. Tinggi Badan
Tubuh yang pendek dapat menjadi indikator gangguan genetik. Karena tinggi yang pasti sering kali tidak diketahui dan tinggi badan berubah seiring peningkatan usia wanita, tinggi badan harus diukur pada saat kunjungan awal.

b. Berat Badan
Berat badan ditimbang pada kunjungan awal untuk membuat rekomendasi penambahan berat badan pada eanita hamil dan untuk membatasi kelebihan atau kekurangan berat. Selama bertahun-tahun banyak saran telah diajukan tentang penambahan berat ideal pada wanita hamil. Salah satu sumber pedoman terbaru dari Institute of Medicine menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk menentukan penambahan berat yang direkomendasikan. IMT diperoleh dengan menghubungkan tinggi badan klien dengan berat badannya saat hamil (Apendiks K).

c. Tekanan Darah
Penentuan tekanan darah (TD) sangat penting pada masa hamil karena peningkatan TD dapat membahayakan kehidupan ibu dan bayi. Pada kehamilan normal, TD sedikit menurun sejak minggu ke-8. Kondisi ini menetap sepanjang trimester kedua dan kemudian mulai kembali ke TD sebelum hamil.
d. Nadi
Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama masa hamil, etapi jarang melebihi 100 denyut per menit (dpm). Curigai hipotiroidisme jika denyut nadi lebih dari 100 dpm. Periksa adanya eksoftalmia dan hiperrefleksia yang menyertai. Apabila denyut nadi lebih dari 100 dpm, instrusikan melakukan T3 dan T4 bebas. Hipertiroidisme tidak terjadi jika terdapat takikardia.

e. Kelenjar Kulit
Perubahan kulit yang sering terjadi pada masa hamil mencakup hiperpigmentasi pada wajah (kloasma), pada areola dan putting susu, stria gravidarum, spider nevi, serta linea nigra. Periksa earna kulit, adanya ruam, massa, lesi, jaringan parut, tanda penganiayaan fisik, dan bukti penyalahgunaan obat. Beri perhatian khusus untuk melihat suatu ruam di telapak tangan dan klaki yang mungkin merupakan tanda sifilis. Jaringan parut pernah menunjukkan praktik seksual yang berkaitan dengan ritual sadomasokistik. Jika ditemukan tato atau luka tusuk, tanyakan jarum yang digunakan pada prosedur tersebut. Pemakaian jarum secara bergantian dapat menjadi sumber infeksi HIV. Enam atau lebih titik cafe-au-lait (CLS) yang setara dengan diameter 15 mm atau lebih menunjukkan neurofibromatosis.

f. Pemeriksaan Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid sedikit membesar selama masa hamil akibat hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularitas. Namun, perubahan anatomi ini tidak menyebabkan tiromegali yang signifikan dan setiap pembesaran yang signifikan perlu diteliti. Hipotiroidisme suit dideteksi selama masa kehamilan karena banyak gejala hipotiroidisme yakni keletihan, penambahan berat, dan konstipasi yang menyerupai gejala-gejala kehamilan.

g. Pemeriksaan Paru
Pemeriksaan paru harus mencakup observasi sesak nafas, nafas dangkal, nafas cepat, pernapasan yang tidak teratur, guarded respiration, mengi, batuk, dan dispnea. Wanita yang sehat jarang mengalami masalah paru. Pemeriksaan paru biasanya merupakan tindakan yang sangat membantu dalam menegakkan diagnosis bronchitis atau pneumonia. Dengarkan adanyakrekels, mengi dan penurunan bunyi nafas.

h. Pemeriksaan Jantung
Murmur jantung sistolik ditemukan pada 90% wanita hamil (curtforth & MacDonald, 1996). Murmur terjadi karena tekanan darah ibu selama hamil meningkat secara mencolok. Pada akhir kehamilan, 45% volume darah wanita hamil lebih tinggi daripada volume darah wanita tidak hamil (Pritchard, 1965). Peningkatan volume darah ini menyebabkan uterus membesar dan melindungi ibu ketika darah keluar saat melahirkan.
Pada wanita tidak hamil, murmur jantung sistolik bermakna. Pada wanita hamil yang asimtomatik, murmur derajat 1/6 atau 2/6 umumnya dianggapringan. Apabila murmur sistolik lebih 2/6 atau terdengar bunyi murmur lain, lakukan ekokardiogram jika tersedia dana yang cukup. Jika dana yang tersedia tidak cukup, minta untuk dilakukan elektrokardiogram dan rujuk klien ke dokter jika memungkinkan untuk evaluasi lebih lanjut.

i. Pemeriksaan Payudara
Payudara harus diperiksa untuk mendeteksi setiap massa yang mungkin ganas dan setiap yang dapat mengganggu proses menyusui. Pastikan Anda memeriksa putting dengan cermat, terutama jika klien berkeinginan menyusui bayinya. Tes “ protaktilitas” harus menjadi bagian pemeriksaan payudara pada wanita yang sebelumnya tidak mampu menyusui dengan baik. Tekan jaringan payudara dengan ibu jari dan telunjuk satu inci dibawah areola. Jika putting susu menonjol ke depan, bayi kemungkinan tidak akan mengalami kesulitan menghisap.



j. Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan abdomen di pertengahan awal kehamilan harus dilakukan secara menyeluruh jika kondisi uterus yang membesar memungkinkan. Evaluasi adanya nyeri tekan, hernia, massa, pembesaran hati dan kelenjar getah bening. Seiring kemajuan kehamilan, sulit meraba organ lain selain uterus. Perhatian khusus pada abdomen wanita hamil meliputi denyut jantung janin, tinggi fundus dan bagian presentasi janin.

k. Pemeriksaan Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas harus mencakup pengkajian refleks tendon dalam, pemeriksaan adanya edema tungkai dan vena verikosa, dan pemeriksaan ukuran tangan dan kaki, bentuk, serta letak jari tangan dan jari kaki. Kelainan menunjukkan gangguan genetic.

k. Pemeriksaan Pelvis
Bagian akhir pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan pelvis. Meskipun kebanyakan praktisi mampu melakukan memeriksaan ini tetapi cara pemeriksaan yang :tepat: belum ada. Beberapa praktisi perlu mengatakan kepada klien bahwa pemeriksaan dimulai dengan mula-mula menyentuh bagian belakang paha klien. Sementara praktisi lain memulai pemeriksaan ini hanya dengan memberitahu klien bahwa area genitalianya akan diperiksa. Pendekatan yang paling baik ialah bagaimana supaya hal ini nyaman, baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan, dan membuat klien merasa bahwa dirinya di bawah control yang tepat.

l. Genitalia Eksterna
Pemeriksaan genetalia eksterna dilakukan dengan mencari adanya lesi, eritama, perubahan warna, pembengkakan, ekskoriasi, dan memar. Catat adanya rabas dan bau. Pemeriksaan menyeluruh biasanya dilakukan dengan memisah labia mayora dari minora dan dengan perlahan menarik ujung klitoris, kemudian periksa dengan cermat adanya lesi yang kemungkinan menunjukkan sifilis atau herpes. Pastikan bahwa setiap gerakan jari diarahkan dengan tujuan yang sesuai. Hindari “memainkan jari” pada jaringan karena dapat diinterpretasi sebagai seksual.

m. Vagina dan Serviks
Setelah genitalia eksterna diperiksa, masukkan speculum. Spekulum ini harus basah, tetapi bebas lubrikan. Pada kenyataannya, speculum yang kering biasanya lebih mudah dimasukkan saat saat wanita sedang hamil karena jumlah rabas yang diproduksi memudahkan insersi alat ini. Jika air digunakan sebagai lubrikan, gunakan secara terpisah untuk menghindari lisis dan gangguan seluler. Spekulum besi harus dipertahankan hangat dengan menyimpannya di atas kotak pemanas. Beberapa klinisi menempel speculum dip aha klien bagian dalam agar klien dapat merasakannya dan dan yakin bahwa suhunya nyaman. Kadang-kadang suhu kotak pemanas diset terlalu tinggi sehingga speculum menjadi panas.

2.2.3 Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan laboratorium awal pada wanita dengan risiko ringan meliputi tes darah berikut : golongan darah dan factor rhesus (Rh), skrining antibody, hitung darah lengkap atu hematokrit, rapid plasma regain (RPR), atau tes lain untuk mendeteksi sifilis, titer rubella, HBSAg, dan HIV. Banyak klinisi juga melakukan kultur urine. Seiring kemajuan kehamilan, tes tambahan, seperti skrining tripel serum maternal, juga diperlukan.

a. Fakltor Rh
Faktor Rh (antigen) dalam sel darah merah dimiliki oleh sekitar 85% penduduk kulit putih dan 93% penduduk Afrika-Amerika. Faktor ini ditemukan dalam sel janin sejak 6 minggu setelah konsepsi. Individu yang memiliki factor ini dinyatakan Rh-positif. Sedangkan individu yang tidak memiliki factor ini dinyatakan Rh-negatif.



b. Skrining Rh
Skrining antibody digunakan untuk mengidentifikasi antibody wanita yang membahayakan janin. Wanita ini tidak boleh mendapat RhIg. Penyakit ni bertanggung jawab terhadap penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. Meskipun demikian, sekitar 2% penyakit ini disebabkan oleh golongan darah yang langka.

 Hitung Darah Lengkap

a. Anemia Fisiologis
Selama masa hamil, volume plasma dan massa sel darah merah meningkatkan volume darah ibu sekitar 45% di atas volume sebelum hamil. Meskipun demikian, peningkatan jumlah sel darah merah lebih kecil daripada peningkatan plasma sehingga terjadi anemia delusional. Anemia fisiologis ini mulai dikenali sebagai anemia yang sesungguhnya.

b. Tes Anemia
Beberapa klinik dan kantor hanya meminta haemoglobin dan hematokrit untuk skrining anemia pada wanita hamil. Karena pengukuran salah satu atau keduanya merupakan satu-satunya nilai yang digunakan untuk skrining anemia pada kehamilan maka kesalahan fatal dapat saja terjadi; merawat wanita yang sebenarnya tidak mengalami anemia dan tidak merawat wanita yang benar-benar mengalami anemia.

c. Suplementasi Besi Rutin
Anjuran resmi penggunaan besi oral pada mnasa hamil bervariasi. Banyak klinisi merasa bahwa tablet besi prenatal adalah upaya pengamanan yang baik untuk mencegah anemia defisiensi besi selama masa hamil.

d. Anemia Defisiensi Besi
Kesepakatan penanganan anemia defisiensi ialah bahwa besi oral dapat diberikan.
e. Trombositopenia
Trombosit diperlukan untuk pembekuan darah. Hitung trombosit harus diatas 150.000 per ,L, meskipun nilai antara 100.000 per mL dan 150.000 per mL masih dapat diterima sejauh tes ulang tidak menunjukkan destruksi trombosit.

 Tes Sifilis
Infeksi janin akibat Treponema pallidum dapat terjadi setiap saat selama masa hamil dan pada setiap tahap penyakit maternal. Skrining prenatal pada wanita hamil merupakan factor yang paling penting untuk mengidentifikasi bayi yang berisiko sifilis congenital.

 Tes Rubela
Efek merusak rubella congenital, misalnya, lesi pada mata, penyakit jantung, ketulian, anemia, hepatitis, pneumonitis, defek tulang, dan abnormalitas kromosom pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an. Defek ini cenderung muncul ketika infeksi rubella dialami pada trimester pertama. Frekuensinya kemudian menurun seiring kemajuan kehamilan. Pada minggu ke-16 gestasi, kecenderungan efek teratogenik sangat kecil.
Wanita hamil tidak dapat diimunisasi terhadap rubella, karena secara teoritis terdapat kemungkinan tubuh menjadi lemah karena virus mempresipitasi infeksi intrauterin pada bayi.

 Tes Hepatitis B
Kehamilan jarang mengganggu perjalanan infeksi hepatitis B. Masalah yang harus diperhatikan pada wanita hamil yang mengidap penyakit ini adalah bahwa bayi akan terinfeksi pada saat lahir dan akan menjadi carrier kronis yang menularkan penyakit ini ke individu lain, atau bahwa bayi akan meninggal akibat karsinoma hepatoseluler, sirosis atau keduanya.
“Kurang dari 5% orang dewasa yang terinfeksi akut di AS menjadi carrier kronis, bandingkan dengan mereka yang terinfeksi perinatal, yaitu sebanyak 25%..sampai 90%...” (Divisi Kesehatan Oregon, 1994).

 Tes Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Sekarang diketahui bahwa virus dapat ditularkan ibu ke bayinya. Selama ini penularan perinatal diketahui mencapai angka sebesar 50%, sementara penelitian terakhir menunjukkan angka sebesar 15% sampai 30%.
Identifikasi dini HIV-positif pada wanita hamil memberi kesempatan untuk memutuskan kelanjutan kehamilan dan ketika keputusan dibuat terapi ZDV dapat diberikan untuk mengurangi infeksi pada janin.

 Tes Bakteriuria Asimptomatik
Sementara bakteriuria asimptomatik merupakan kondisi bukan patologis yang umum ditemukan pada wanita tidak hamil. Pada wanita hamil kondisi tersebut dapat menyebabkan pielonefritis, suatu infeksi yang mengakibatkan morbidilitas maternal yangb signifikan dan juga dihubungkan dengan PTL. Penanganan ABU pada wanita hamil secara signifikan mewnurunkan infeksi trakturinarius.

 Prosedur dan Tes Khusus

a. Tes Darah
Kondisi-kondisi tertentu memerlukan tes darah tambahan. Selain prosedur khusus yang harus dilakukan untuk klien-klien keturunan Afrika, Asia, atu Mediterania, tes lain yang harus dilakukan berdasarkan riwayat klien atau pemeriksaan fisik meliputi T4 bebas jika klien dicurigai mengalami hipertiroidisme dan TSH (thyroid stimulating hormone) untuk wanita yang dicurigai hipotiroidisme dan untuk wanita yang mengkonsumsi obat tiroid.


b. Tes Tuberkulosis
Wanita yang berasal dari Negara yang angka prevalensi tuberculosisnya tinggi dan waniita yang berhubungan dengan populasi terkait harus menerima PPD. Abaikan riwayat vaksinasi BCG pada saat menginterpretasi tes tuberculin (Perez-Stable, 1995). Kecenderungan yang terjadi ialah bahwa hasil yang positif berhubungan dengan infeksi mycobacterium tuberculosis, bukan vaksin BCG. Apendiks M mengidentifikasi criteria untuk PPD positif.

c. Tes Genetik
Resiko defek lahir pada setiap kehamilan ialah 3%-5%. Apabila wanita hamil dinyatakan berisiko tinggi memiliki anak yang menderita defek lahir, ia harus ditawari untuk dirujuk ke pusat konseling genetic.

KESIMPULAN
Kunjungan awal prenatal merupakan kesempatan untuk menkaji wanita hamil yang dating untuk memperoleh perawatan prenatal. Kunjungan ini merupakan waktu untuk membina hubungan saling percaya dan memperlihatkan kepdulian sehingga klien selalu kembali untuk mendapat bimbingan, dukungan, dan memantau kesejahteraan klien serta bayinya.

Tukar link yukk...

 

❤✿ CheeliCious ✿❀ Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare