Minggu, 06 Maret 2011

Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler (Jantung)

Posted by Scherly Oktaviani at 14.42
LETAK/ POSISI JANTUNG
A.Pengertian
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada, dibawah perlindungan tulang iga, sedikit di sebelah kiri sternum. Pada dasarnya jantung merupakan alat tubuh yang berfungsi sebagai pompa darah.

B.Letak / Posisi Jantung
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada, dibawah perlindungan tulang iga, sedikit di sebelah kiri sternum. Jantung manusia terletak dalam rongga dada pada bagiian kiri agak tengah tepatnya diatas sekat diafragma yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Dibawah kantung jantung, akan tetapi terletak didalam rongga perut, terdapat kantong nasi (maag). Disebelah kiri dan kanan jantung terdapat kedua paru-paru kita.
Jantung normal yang dibungksus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan sebagian tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4 dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak diatas difragma, miring kedepan kiri dan apeks kordis berada paling depan dalam rongga dada. Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4-5 dekat garis medio-klavikuler kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan vena kava superior. Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi seseorang.



Jantung terletak :
a.Rongga dada thorax
Rongga pleura kiri dan kanan berisi paru-paru. Rongga ini dibatasi oleh pleura visceralis dan parietalis.
Anatomi Rongga Dada/Thorax

Rongga dada dibagi menjadi tiga rongga utama yaitu :
1.Rongga dada kanan ( cavum pleura kanan )
2.Rongga dada kiri ( cavum pleura kiri )
3.Rongga dada tengah ( mediastinum )

b.Rongga Mediastinum
Rongga Mediastinum dan isinya terletak di tengah dada.
Mediastinum dibagi menjadi bagian anterior,medus,posterior dan superrior.

Posisi jantung terletak diantara kedua paru dan berada di tengah – tengah dada, bertumpu pada diafragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm di atas processus xiphoideus.
A.Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum
B.Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra ,1 cm dari tepi lateral stemum.
C.Pada tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi leteral sternum.
D.Pada tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5 , kira – kira 9 cm d kiri linea medioclavicularis.

RUANG & KATUP JANTUNG
Jantung terletak dalam ruang mediastinum rongga dada, yaitu di antara paru. Pericardium yang meliputi jantung terdiri dari dua lapisan : lapisan dalam (pericardium viseralis) dan lapisan luar (pericardium parietalis). Kedua lapisan pericardium ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung. Pericardium parietalis melekat ke depan pada esternum, ke belakang pada kolumna vertebralis, dan ke bawah pada diagfragma. Perlekatan ini menyebabkan jantung terlatak stabil di tempatnya. Pericardium viseralis melekat secara langsung pada permukaan jantung. Pericardium juga melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke jantung. Jantung terdiri dari 3 lapisan lapisan terluar (epikardium), lapisan tengah merupakan lapisan otot yang disebut miokardium,sedangkan lapisan terdalam adalah lapisan endotel yang disebut endokardium.
Ruangan jantung bagian atas (atrium) dan pembuluh darah besar (arteria pulmonaris dan aorta) membentuk dasar jantung. Atrium secara anatomi terpisah dari ruang jantung sebelah bawah (ventrikal) oleh suatu anulus fibrosus (tempat terletaknya keempat katup jantung dan tempat melekatnya katup maupun otot). Secara fungsional jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri yang memompa darah vena ke surkulasi paru, dan darah bersih ke peredaran darah sistemik. Pembagian fungsi ini mempermudah aseptualisasi urutan aliran darah secara anatomi : vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, arteria pulmonalis, paru, vena pulmonalis, atrium kiri, ventrikel kiri, aorta, arteria, arteriola, kapiler, venula, vena.

A.RUANG JANTUNG
Ruang dalam jantung dibagi menjadi 4, yaitu :
1.Atrium Kanan (Serambi Kanan)
Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava superior, vena kava inverior dan sinus koronarius. Dalam muara vena kava tidak terdapat katup - katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari atrium jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan tekanan atrium kanan akibat bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan kembali ke dalam vena sikulasi sistemik.
Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium kanan akan mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. 25% sisanya akan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium. Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick. Hilangnya atrialkick pada disritmia jantung dapat menurunkan pengisian ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel.

2.Ventrikel Kanan ( Bilik Kanan)
Pada kontraksi ventrikel, setiap ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompa darah yang diterimanya dari atrium ke sirkulasi pulmonar maupun sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang unik, guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah kedalam arteria pulmonalis. Sirkulasi paruh merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah ventrikel kanan, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Oleh karena itu, beban kerja ventrikel kanan jauh lebih ringan dari pada ventrikel kiri. Akibatnaya, tebal dinding ventrikel kanan hanya 1/3 dari dinding ventrikel kiri.
Untuk menghadapi tekanan paru yang meningkat secara perlahan, seperti pada kasus hipertensi pulmonar progresif maka sel otot ventrikel kanan mengalami hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatn resistensi pulmonar, dan dapat mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus resistensi paru yang meningkat secara akut (seperti pada emboli paru masif) maka kemampuan pemompaan venrikel kanan tidak cukup kuat sehingga dapat tejadi kematian.

3.Atrium Kiri (Serambi Kiri)
Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam pembuluh paru-paru.
Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.

4.Ventrikel Kiri (Bilik Kiri)
Ventrikel kiri menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulsi sistemik, dan mempertahankan aliran darah kejaringan perifer. Ventrikel kiri mempunyai otot-otot yang tebal dengan bentuk yang menyerupai lingkaran sehingga mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel (septum interventrikularis) juga membantu memperkuat tekanan ynang ditimbulkan oleh seluruh ruang ventrikel selama kontraksi
Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi dari pada ventrikel kanan ; bila ada hubungan abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septum interventrikularis pasca – infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan tersebut. Akibatnaya terjadi penurunan jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta ke dalam aorta.

B.KATUP JANTUNG
Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik - bilik jantung. Ada 2 jenis katup : katup antrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup - katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.

1.Katup Atrioventrikularis (AV)
Daun-daun katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup. Katup mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup.
Daun katup dari kedua katup ini tertambat melalui berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebut kordatendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot kapilaris, yaitu tonjolan otot pada dinding ventrikel. Kordatendinae menyokong katup pada waktu kontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam atrium. Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan (rupture, iskemia), darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu ventrikel berkontraksi

2.Katup Semilunaris
Kedua katup semilunaris sama bentuknya ; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan istirahat.
Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka.

LAPISAN – LAPISAN JANTUNG

1.PENGERTIAN
Jantung adalah organ berrongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru – paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum.
Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi utama jantung adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup.

2.LAPISAN – LAPISAN JANTUNG
Di dalam jantung manusia terdapat tiga lapisan jantung yaitu :

a.Pericardium
Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum dan pleura yang membungkus paru – paru. Pericardium adalah kantung duduk di pusat dada dan dikelilingi oleh kantong yang terdiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium.
Lapisan ini merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak dalam mediastinum minus, terletak posterior terhadap korpus sterni dan rawan iga ke-2 sampai ke-3.

Pericardium terdiri dari dua lapisan yaitu :
1)Perikardium parietalis: lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru
2)Perikardium viseralis:lapisan permukaan jantung yang bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung.
Lapisan fibrosa tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung. Lapisan Serosa terdirir atas Visceral (epicardium) menutup permukaan jantung, dan parietal melapisi bagian dalam Fibrosa pericardium. Cavitas Pericardium adalah ruang potensial antara membrane visceral dan parietal. Mengandung cairan pericardial yang disekresi lapisan Serosa untuk melumasi membrane dan mengurangi friksi.
a.Lapisan fibrosa luar pada pericardium tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung.
b.Lapisan serosa dalam terdiri dari dua lapisan.
*Membran fiseral (epicardium) merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat di bawah sentrum kendinium diafragma,bersatu dengan pembuluh darah besar melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial. Perikardium fibrosum (fiseral) menutup permukaan jantung , lapisan permukaan jantung yang bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung.
* Membran parietal (serosum)melapisi permukaan bagian dalam fibrosa pericardium, lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru. Dibagi menjadi dua bagian. Pericardium parietalis membatasi pericardium fibrosum sering disebut epikardium. Pericardium visceral (kavitas perikardialis) mengandung cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir yang berfungsi sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antar pericardium tersebut tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Pada permukaan posterior, jantung pericardium serosum disekitarnya membentuk vena-vena besar sinus obliges dan sinus transfersus.

b.Rongga pericardial
adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal. Ruang ini mengandung cairan pericardial yang disekresi lapisan serosa untuk melumasi membran dan mengurangi friksi.
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :
1)Lapisan paling luar yaitu, epicardium.
2)Lapisan tengah yaitu, miocardium yang membentuk massa utama jantung.
3)Lapisan paling dalam yaitu, endokardium.

EPICARDIUM
Epicardium adalah lapisan paling luar dari jantung,tersusun dari lapisan sel – sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. Pada epicardium terdapat pericardium. Pericardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput yang membungkus jantung dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung yang dibentuk oleh lamina viseralis dari perikardium. Epikardium berupa membrana serosa yang padat dengan ketebalan yang bervariasi, banyak mengandung serabut elastis yang berbentuk lembaran, terutama dibagian provundal.
Epikardium melekat erat pada miokardium, membungkus vasa, nervi dan corpus adiposum, jaringan lemak banyak ditemukan pada jantung. Kumpulan ganglion padat terdapat pada subepikardium terutama pada tempat masuknya vena kava kranialis.
Lamina parietalis perikardium juga berupa membran serosa yaitu suatu membran yang terdiri dari jaringan ikat yang mengandung jala serabut elastis, kolagen, fibroblast, makrofafiksans dan ditutup oleh mesothelium.Epikardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat.
Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri coronaria.

MIOCARDIUM
lapisan otot jantung menerima darah dari arteri koronaria, arteri koronaria kiri bercabang menjadi arteri desenden anterior dan tiga arteri sirkumfleks. Arteri koronaria kanan memberikan darah untuk sinoatrial node, ventrikal kanan dan permukaan diafragma ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah kesinus kemudian bersikulasi langsung kedalam paru-paru.
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah, otot-otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
1). Bundalan otot atria,susunanya sangat tipis,kurang teratur serabut-serabutnya, dan disusun dalam dua lapisan. Lapisan luar mencakup kedua atria serabut luar dan paling nyata. Di bagian depan atria, beberapa serabut masuk kedalam septum atrioventrikular. Lapisan dalam terdiri dari serabut-serabut berbentuk lingkaran. Ini terdapat dibagian kiri atau kanan dan basis cordis yang membentuk serambi atau aurikula cordis
2). Bundalan otot ventrikuler, yang membentuk bilik jantung yang dimulai dari cincin atrio ventrikuler sampai di apek jantung.
3). Bundalan otot atrio ventrikuler, yang merupakan dinding pemisah antara serambi dan bilik jantung(atrium dan ventrikal).
* Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya.
* Serabut otot yang tersusun dalam berkas – berkas spiral melapisi ruang jantung.Kontraksi miokardium “menekan” darah keluar ruang menuju arteri besar. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
Miokardium yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan kontraksi jantung. Ketebalannya beragam paling tipis pada kedua atrium dan yang paling tebal di ventrikel kiri.
Miocardium atrium lebih tipis dari ventriculus. Berkas-berkas serabut otot jantung yang merupakan sisa-sisa semasa embrio diketemukan sebagai tonjolan-tonjolan di permukaan dalam sebagai trabeculae carneae. Serabut elastis di antara serabut otot jantung terdapat di dinding ventriculus, sedang di dinding atrium terdapat lebih banyak serabut elastisnya. Jaringan pengikat di antara berkas-berkas otot jantung banyak mengandung serabut retikuler.
Miokardium terdiri atas otot jantung yang melanjutkan diri ke epikardium dan endokardium. Elemen elastis hanya sedikit ditemukan pada ventrikel kecuali pada tunika adventitia vasa yang besar.
Pada arteri terdapat jala serabut elastis yang berjalan kesegala arah diantara otot dan melanjutkan diri ke lapisan serabut elastis pada epikardium dan endokardium dan pada dinding vena yang besar. Diantara otot jantung ditemukan fibril retikuler. Didalam miokardium terdapat juga vasa, nervi dan ujung serabut purkinje.

ENDOCARDIUM
Merupakan lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada jantung. Endocardium terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
Lapisan endokardium atrium jantung lebih tebal dibanding ventrikel jantung. Sebaliknya untuk lapisan miokardium, ventrikel jantung memiliki lapisan miokardium lebih tebal dibanding atrium jantung. Dan lapisan miokardium ventrikel kiri jantung lebih tebal dibanding ventrikel kanan.
Pada lapisan endokardium ventrikel terdapat serabut Purkinje yang menjadi salah satu penggerak sistem impuls konduksi jantung, yang membuat jantung bisa berdetak.
Dinding dalam atrium (endokardium)diliputi oleh membrane yang mengilat dan terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang licin (endokardium)kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.di bagian ini terdapatbundelan otot parallel yang berjalan ke depan Krista. Ke arah aurikula dari ujung bawah Krista terminalis terdapat sebuah lipatan endokardium yang menonjol dan dikenal sebagai valvula vena kava inverior yang berjalan di depan muara vena inverior menuju ke sebelah tepid an disebut vossa ovalis. Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat hubungan melalui orifisium artikular.

PERSYARAFAN SISTEM KARDIOVASKULAR
Jantug dipersarafi oleh serabut simpatis, parasimpatis dan system saraf antonom melalui pleksus kardiakus. Saraf simpatis berasal dari trunkus simpatikus bagian servikal dan torakal bagian atas dan saraf simpatis berasal dari n. vagus. Serabut eferen post-ganglion berjalan ke nodus sinus artialis dan nodus atrionventrikularis yang tersebar kebagian jantung yang lain. Serabut eferen berjalan bersama nervus vagus dan berperan sebagai reflex kardiovaskular yang berjaln bersama saraf simpatis.
System kardiovaskular banyak dipersyarafi oleh serabut-serabut system syaraf otonom. System syaraf otonom dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu ; system parasimpatis dan simpatis dengan efek yang saling berlawanan dan bekerja bertolak belakang untuk mempengaruhi perubahan pada denyut jantung. Contohnya, stimulasi system simpatis bisanya disertai oleh hambatan system parasimpatis. Sebaliknya stimulasi parasimpatis dan hambatan simpatis merupakan dua kejadian yang terjadi serentak. Kerja yang bertolak belakang ini mempertinggi ketelitian pengaturan saraf oleh system saraf otot.

Komponen system kardiovaskular :
a.Sensor
b.Jalur everen
c.Pusat integrasi
d.Jalur eferen
e.Reseptor

Baroreseptor / presoreseptor, terletak dilengkung aorta dan sinus karotikus. Reseptor ini peka sekali terhadap perubahan dinding pembuluh darah akibat perubahn tekanan arteri.
Kemoreseptor yag terletak dalam badan karotis dan aorta, terangsang melali penurunan kadar oksigen dalam areria, peningkatan tekanan karbondioksida an peningkatan kadar ion hydrogen (penurunan pH darah). Apabila reseptor terangsang akan timbul dua jenis respons refleks: peningkatan kecepatan denyut jantung (reflex Bainbridge) dan dieresis, yang menyebabkan penurunan volume.
Jalur aferen dalam nervus vagus dan glosofaringeus membawa impuls dri reseptor ke otak. Pusat vasomotor atau pusat pengaturan kardioaskular terletak pda bagian atas medulla oblongata dan pons bagian bawah. Pusat kardioregulator ini menerma impuls dari baroresesptor dan kemoreseptor, dan meneruskanya kejantung dan pembuluh darah melalui serabut syaraf parasimpatis dan simpatis. Pusa-pusat otak yang lebih tinggi seperti korteks serebri dan hipotalamus jua dpat mempengaruhi aktivitas saraf otonom melalui medulla oblongata. Reseptor terletak pada system penghantar jantung, miokardium dan otot polos pembuluh darah. Stimulasi reseptor akan mengubah denyut jantung, kecepatan konduksi AV, kekuatan kontraksi mokardium dan diameter pembuluh darah.
Serabut-serabut parasimpatis mempersarafi nodus SA, otot-otat atrium, dan nodus AV melalui nervus vagus. Serabut parasimpatis juga meluas sampai ke otot ventrikal, tetapi jalur ini tampaknya kurang memiliki makna.
Serabut simpatis menyebar keseluruh system konduksi dan miokardium, juga pada otot polos pembuluh darah . stimulasi simpatis atau adrenergikjuga menyebabkan melepasnya epinefrin dan beberapa norepinefrin dari medulla adrenal. Respons jatung terhadap stimulasi simpatis diperantai oleh pengikatan norepinefrin dan epinefrin ke reseptoradrenergik tertentu: reseptor alfa terletak pada sel-sel otot polos embuluh darah,menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan reseptor beta yang terletak pada nodus AV, nodus SA, dan miokardium, menyeabkan peningktan denyut jantung, peningkatan kecepatan hantaran melewati nodus AV, dan peningkata kontraksi miokardium, smulasi reseptor ini menyebabkan vasodilatasi.
Hubungan system saraf sipatis dan parasimpatis bekarja untuk menstabilkan tekanan darah arteri dan curah jantung untuk mengatur aliran darah sesuai kebutuhan tubuh. Curh jantung dan tekanan arteria dapat ditinggikan melalui rangsangan pada saraf simpatis dan hambatan pada saraf parasimpatis. Hal ini dapat menigkatkan kecepatan denyut jantung, meningkatkan kekuatn kontraksi, dan vasokonstriksi.

SARAF PENGONTROL JANTUNG
Walaupun jantung dapat berdenyut sendiri dan mengatur kecepatan dan kekuatan dari denyutanya terhadap sejumlah darah yang memasuki jantung mempunyai dua saraf yang mengontrol fungsi nodus SA dan menyiapkan jantung jantung bila terjadi perubahan keadaan.
Serat simpatis menjalar dari ganglia pada bagian servikal dari trunkus simpatis dan mengirimkan impuls yang menstimulus nodus SA kedalam aktvitas yang lebih cepat dan meningkatkan kekuatan kontraksi.

Serat parasimpatis mencapai jantung melalui percabang nervus vagus (saraf cranial ke-X) dan mengirimkan impuls yang melambatkan nodus SA dan mengurangi kekuatan kontraksi.
Pusat saraf tertinggi yang terlibat adalah : kortek serebral, hipotalamus.
Pusat jantung pada medulla oblongata terdiri dari :
a.Pusat aselerator jantung
b.Pusat inhibitor jantung
Pengaruh frekuensi jantung pada fungsi jantung sebagai pompa
Pada umumnya,semakin banyak jantung berdenyutper menit ,semakin banyak darah yang dapat dipompa,tetapi banyak pembatasan penting.Misalnya waktu frekuensi jantung meningkat diatas tingkat kritis,kekuatan jantung itu sendiri menurun mungkin karena penggunaan zat-zat metabolikyang berlebuhan pada otot jantung. Selain itu,periode diastole antara kontraksi-kontrsksi sedikit berkurang sehingga darah tidak mempunyai waktu untuk mengalir secara adekuat dari atrium kedalam ventrikel. Berdasarkan alasan ini bila frekuensi jantung secara arti visial ditingkatkan dengan perangsangan listrik, jantung mempunyai puncak kemampuaan untuk memompa darah dalam jumlah besar pada frekuensi jantung antara 100 dan 150 denyutan per menit.
Pengaturan syaraf pada kekuatan kontraksi jantung
Kedua atrium secar khusus dipsyarafi baik dari syaraf simpatis dan parasimpatis dalam jumlah besar, tetapi vemtrikel terutama dipersyarafi oleh syaraf simpatis dan serabut-serabut parasimpatis yang jauh lebih sedikit. Pada umumnya, perangsangan simpatis meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung, sedangkan perangsangan parasimpatis menurunkan kekuatan kontraksi.
Dalam keadaan normal, serabut syaraf simpatis yang menuju ke jantung secar terus menuerus merangsang dengan frekuensi rendah yang mempertahankan kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 20 % diatas kekuatan kontaraksinya tanpa perangsangan simpatis sama ksekali. Oleh karena itu, salah satu cara dimana sistem syaraf dapat menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel adalah memperlambat atau menghentikan penyebaran impuls simpatis kejantung. Sebaiknya, perangsangan simpatis maksimal dapat meningkatkan kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 100% lebih besar dari normal.

Perangsangan parasimpatis maksimum pada jantung menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 30%. Jadi, efek parasimpatisrelatif kecil dibandingkan dengan efek simpatis.

Baca Juga...^^Related Post



1 comments:

Anonim mengatakan...

hmmm....bisa minta daftar pustakanya juga? ^^

Posting Komentar

Tukar link yukk...

 

❤✿ CheeliCious ✿❀ Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare