Selasa, 02 November 2010

Diabetes Mellitus

Posted by Scherly Oktaviani at 16.45
1. Pendahuluan

Penyakit diabetes mellitus (DM) yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit kencing manis merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat, terutama pada ibu hamil. Kini, jumlah penderita diabetes di Indonesia semakin bertambah. Tidak hanya orang tua, remaja dan dewasa muda pun ternyata juga diserang penyakit gula.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 tercatat hampir 200 juta orang di dunia menderita diabetes dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita bisa mencapai sekitar 330 juta jiwa.
Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO pada tahun 2003 tercatat lebih dari 13 juta penderita diabetes, dari jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 20 juta penderita pada tahun 2030.
Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. DM timbul karena faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat, sedangkan pandemi DM saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup.
Faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah, tetapi faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga dan asupan nutrisi yang berlebihan serta kegemukan merupakan faktor yang dapat diperbaiki.
Tidak diragukan bahwa nutrisi merupakan faktor yang penting untuk timbulnya DM tipe-2. Gaya hidup yang kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka harapan hidup merupakan faktor yang meningkatkan prevalensi DM.
Walaupun penanganan kehamilan dengan diabetes secara medik sudah banyak kemajuan, tetapi komplikasi masih dianggap resiko tinggi. Karna itu diperlukanlah pendekatan multi disiplin, salah satunya adalah gizi.
Jika kita menginginkan kehamilan baik, maka keluarga harus dapat membuat kesepakatan untuk melaksanakan antenatal dengan benar dan mengikuti aturan diet secara disiplin temasuk memonitor kadar gila secara rutin.
Diabetes selama masa hamil yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik hampir dipastikan mengakibatkan resiko ganda sehingga keturunanya akan mengalami obesitas pada masa kanak-kanak, tetapi perawatan yang dilakukan dengan maternal hyperglycemia dapat memperbaikinya, kata para peneliti.

2. Pengertian
Diabetes atau kencing manis adalah penyakit dengan gangguan metabolisme secara sistemik dari karbohidrat, protein dan lemak, yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah/ hyperglikemia. Penyebab utama adalah produksi insulintidak adekuat, yang berfungsi mengurai glukosa masuk ke jaringan adiposa dan sel, dan juga membantu sintesa protein serta penyimpanan asam lemak bebas.
Penyakit ini timbul perlahan-lahan, sehingga seseorang tidak menyadari berbagai perubahan dalam dirinya. Lebih menakutkan lagi, penyakit ini juga sering menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan keluhan penyakit lanjutan.

Penyakit diabetes atau kencing manis atau sakit gula sebetulnya bukan satu penyakit. Itu suatu kumpulan penyakit yang mempunyai gejala sama, yaitu gejala kadar glukosa atau gula di dalam darah yang jumlahnya tinggi. Sebenarnya ada empat tipe diabetes, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe lain-lain dan tipe kehamilan (gestation).
Tipe 1, terutama pada anak-anak dan remaja, seperti dulu sering dikenal insulin dependant diabetes atau diabetes yang tergantung pada insulin dan memang harus suntik insulin seumur hidup.
Tipe 2, adult on set. Ini umumnya ada pada orang dewasa, 90% karena keturunan.
Tipe 3 yaitu lain-lain, ini karena minum obat atau penyakit lain-lain yang mempunyai gejala gula darah tinggi.
Tipe 4, gestasional yaitu seseorang sakit gula hanya bila saat hamil. Setelah melahirkan, dia tidak sakit gula. 90% kasus diabetes yang banyak terjadi adalah pada tipe 2.
Penyebab diabetes cenderung diturunkan, bukan ditularkan. Anggota keluarga diabetes memiliki kemungkinan besar terserang penyakit ini dibanding dengan anggota keluarga yang tidak menderita diabetes. Namun dalam beberapa kasus tertentu, diabetes dapat disebabkan virus seperti rubela dan human coxsackievirus B4. Peningkatan usia juga merupakan salah satu faktor risiko yang penting. Dibandingkan wanita pada usia 20-an, wanita yang berusia diatas 40 tahun berisiko enam kali lipat mengalami kehamilan dengan diabetes. Wanita yang mengalami diabetes selama kehamilan maka akan menghadap risiko yang lebih besar terhadap diabetes tipe 2, faktor etnik dan status sosial ekonomi tampaknya menjadi salah satu pengaruh risiko dari diabetes gestational. Demikian kesimpulan para peneliti.
3. Mekanisme Timbulnya Gejala

Akumulasi glukosa Dalam struktur tubuh, yang mengatur gula darah itu adalah insulin. Ada yang kurang insulin, ada yang insulinnya sama sekali tidak ada. Ada yang mempunyai insulin tapi tidak berfungsi dengan baik. Jadi kalau yang tipe 1 tadi adalah pankreas yang membuat insulin itu rusak, sama sekali tidak punya insulin sehingga harus disuntik. Artinya, harus diberikan insulin dan kebetulan belum ada dalam bentuk tablet sehingga harus disuntik. Tipe 2 genetik, yaitu sebetulnya insulinnya cukup tapi terjadi resistensi insulin karena orang tersebut gemuk. Jadi insulin tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadilah akumulasi glukosa.
Rasa haus yang berlebihan (Polidipsia) Hyperglikemia dala darah akan menyebabkan hiperosmolaritas cairan, yang akan menarik cairan intra seluler kedalam sistem vaskuler. Hal ini akan mengakibatkan dehidrasi seluler dan meningkatkan volume darah. Sehingga timbulah rasa haus yang berlebihan.
Poliuri Akibat mekanisme di atas, fungsi ginjal harus mengekresikan lebih banyak urine (Poliuri).
Rasa lapar berlebihan (polifagi) Kompensasi tubuh atas ketidakmampuan mengubah karbohidrat / glukosa menjadi energi adalahdangan cara membakar protein otot dan lemak, sehingga terjadi penurunan jaringan otot dan lemak. Hal ini menyebabkan timbulnya perasaan lapar yang berlebihan.
Gejala Diabetes
Penyakit ini ditandai dengan gejala antara lain banyak minum atau mudah haus, banyak kencing dengan frekuensi 3-4 kali terutama pada malam hari, banyak makan atau mudah lapar, mudah lelah serta kadang berat badan menurun drastis. Tapi umumnya orang akan respon jika dia sudah lemas, matanya mulai kabur, kakinya mulai kesemutan, luka tidak sembuh-sembuh. Normalnya, kadar glukosa 2 jam setelah makan kurang dari 140 mg/dl. Pada penderita DM, kadar gula darah 2 jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl.
4. Penatalaksanaan Kehamilan Diabetik

Merupakan proses komplek yang memerlukan pengetahuan ibu tentang perubahan yang dapat terjadi, tanda-tanda kegawatan dan pengetahuan bagaimena cara mengatasinya.
Secara medik meliputi aspek pemberian insulin, monitoring gula darah, diet,latihan dan beraktivitas.

Pemberian insulin
Dulu sewaktu insulin belum ditemukan memang umurnya pendek. Karena kalau gula darah naik tidak bisa apa-apa. Tapi sekarang setelah begitu banyak ditemukan obat dan teknologi sudah maju dimana menyuntik insulin tidak terasa sakit sehingga harapan hidup lebih panjang. Kita tahu bahwa diabetes itu tidak bisa disembuhkan. Kita hanya mencegah terjadinya komplikasi pembuluh darah besar, dan pembuluh darah kecil. Kelihatannya sepele tapi pembuluh darah besar itu di otak, jantung dan kaki. Pembuluh darah di otak tersumbat bisa terkena stroke. Jika pembuluh darah di jantung kita tersumbat, maka bisa terkena penyakit jantung koroner. Jika di kaki tersumbat, kita bisa diamputasi. Pembuluh darah kecil itu ada di mata, jika terkena bisa menyebabkan buta. Jika ginjal terkena maka bisa menyebabkan gagal ginjal. Sistem saraf di kaki terkena maka kita tidak terasa apa-apa, bisa jadi kebal. Hal-hal seperti itu mengubah kualitas hidup. Dengan suntik insulin dapat mengurangi faktor resiko tersebut. Tetapi tetap tidak bisa menyembutuhkan.

Mengontrol berat badan yang seimbang.
Berat badan 20% lebih dari angka ideal dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Dengan menurunkan beberapa kilogram (kg) dapat membantu menekan risiko.
Tetap ikuti pola makan rendah lemak dan biasakan makan dalam porsi kecil.

Konsultasi ke dokter
Sebaiknya konsultasikan rencana kehamilan kepada dokter. Dengan begitu kita akan mendapatkan penjelasan dari dokter, seputar penanganan dan langkah-langkah prefentif untuk mengurangi resiko pada saat kehamilan dan juga saat menjelang persalinan.
Apabila tekanan darah cukup tinggi atau ada gejala komplikasi yang akan menghambat proses kehamilan, Biasa dokter akan menyarankan untuk dilakukannya treatment sebelum kehamilan terjadi

Kontrol gula darah
Salah satu langkah pencegahan terbaik yakni dengan melakukan kontrol gula darah secara teratur. Dengan begitu akan jauh lebih siap saat akan memasuki masa kehamilan. Dengan kadar gula yang baik, dapat mengurangi resiko terburuk seperti keguguran dan bayi meninggal dalam kandungan. Apabila tidak dapat mengkontrol kadar gula, atau dengan kata lain kadar gula Anda buruk, maka hal itu akan menimbulkan dampak buruk yang cukup signifikan terhadap rencana kehamilan Anda. Efeknya sudah pasti akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan otak janin, pembentukkan tulang belakang janin, jantung dan organ-organ lainnya.
Diabetes bisa terjadi sebelum ataupun selagi kehamilan. Jika sehari-hari ibu hamil sudah mengidap diabetes, berarti selama ini ia sudah mendapat pengobatan. Yang sering mengkhawatirkan justru diabetes militus gestasional, yakni yang muncul secara tiba-tiba selama kehamilan berlangsung. Sebelum hamil si ibu normal-normal saja dan sesudah kehamilan pun diabetes bisa hilang. Untuk mendeteksi diabetes yang muncul secara tiba-tiba ini, dibutuhkan screening dan dilakukan jika ada kecurigaan berat janin terlalu besar untuk usia kehamilannya. Misalnya, berat janin sudah mencapai 3 kg, padahal usia kehamilan baru 7 bulan.
Screening biasanya dilakukan pada usia kehamilan 20-24 minggu untuk melihat kadar gula darah ibu hamil. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ibu hamil akan diklasifikasikan hanya terganggu saja atau sudah masuk ke diabetes mellitus. Pengobatannya pun akan diatur sesuai tingkat gangguannya.

Jaga pola makan (Diet)
Bersentuhan dengan makanan sehat dan memiliki gizi yang baik, sangat dianjurkan untuk tetap menjaga keseimbangan kadar gula. Apabila terjadi kesulitan mencapai kadar gula sesuai target yakni mencapai batas normal, maka sebaiknya lakukan konsultasi kepada Dietitian atau ahli gizi. Ahli gizi akan membantu dalam merancang pola makan yang sesuai dengan kondisi Anda. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, konsumsilah vitamin yang mengandung folic acid – idelanya dikonsumsi tiga bulan sebelum hamil - dimana banyak dokter yang merekomendasikan pengonsumsian folic acid sebanyak 1 mg setiap harinya.
Sebaliknya, bila ibu hamil sudah positif diabetes mellitus, mau tidak mau ia harus mengubah pola makannya dengan menghindari gula dan makanan yang mengandung gula. Selain itu, ia pun disarankan tak mengonsumsi hidrat arang olahan berupa tepung dengan segala produknya serta mengurangi konsumsi lemak dalam makanan sehari-hari, baik lemak binatang, santan, minyak, maupun margarin mengingat tubuh penderita mengalami kelebihan lemak darah. Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan. Khususnya serat yang larut air seperti pektin (terdapat dalam apel), jenis kacang-kacangan, dan biji-bijian yang tidak digoreng. Konsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan segar.

Banyak gerak
Aktivitas fisik merupakan salah satu bagian yang tidak kalah pentingnya bagi penderita diabetes yang sedang hamil, dan sedang menjalani treatment. Namun sebaiknya, jangan terlalu memaksakan diri untuk bergerak terlalu berlebihan, karena hal itu justru akan memperburuk kondisi Anda dan janin.
Anda bisa melakukan kegiatan seperti berjalan kaki disekitar kompleks rumah atau berenang. Selain itu, Anda pun juga bisa melakukan senam hamil, yoga atau stretching.
Yang perlu diingat adalah aktivitas fisik sangat berhubungan erat dengan kondisi kadar gula. Sebelum memulai aktivitas, lakukanlah pengecekan kadar gula darah, terutama bagi Anda yang memakai suntik insulin.

Hindari…
Saat akan merencakan kehamilan, sebaiknya perhatikan pantangan pantangan yang dapat menghambat planning untuk memiliki momongan. Bila sebelumnya memiliki kebiasaaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, sebaiknya hentikan segera! Karena selain tidak baik untuk kesehatan, juga akan memberikan dampak buruk pada proses kehamilan.

Sabar, sabar & sabar..............
Menyiapkan diri agar siap menghadapi kehamilan dalam kondisi yang mengalami diabetes memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Serangkaian tes dan treatment memang sulit untuk dihindari, mengingat kondisi yang pada dasarnya tidak dalam kondisi normal, dimana kadar gula Anda dapat naik dan turun secara tak terduga. Sampai pada saatnya dimana dokter memberikan 'lampu hijau'– dimana kadar gula Anda sudah stabil dan siap untuk mengandung - 'sabar' merupakan satu kunci untuk mendapatkan impian tersebut – sebuah proses kehamilan yang membuahkan bayi yang sehat dan Anda pun selamat.

5. Gizi selama kehamilan

Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Gizi selama hamil tidak selalu berarti makan dua kali lipat porsi biasa, yang penting adalah kandungan gizinya seimbang[:
• Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan bahan tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan residu pestisida
• Kukus, bakar, atau panggang makanan anda. Sebaiknya jangan menggoreng makanan. Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu masaknya yang lebih sebentar
• Beli dan gunakan makanan segar sesegera mungkin. Jangan memasak bahan makanan segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang.
• Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter). Jamu sebaiknya dihindari kecuali dokter anda menyarankan untuk menggunakannya. Beberapa jenis jamu dapat menyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang mengandung bahan kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol pada minggu-minggu anda merencanakan kehamilan
• Banyak meminum cairan - jus buah segar atau air - tapi hindarilah minuman soda atau minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh atau kopi. Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut.
• Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah segar dan sayuran segar.
• Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit (masalah umum pada masa kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam beras merah, roti 'wholemeal', serealia, kacang-lacangan, sayur-sayuran, dan buah buahan.
• Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok melahirkan bayi dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Mesokok menyebabkan janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat kimia yang sangat beracun. Karenanya, anda pun mesti menghindari tempat yang mengandung banyak asap rokok, agar tidak menjadi korban "perokok pasif". Jangan takut untuk menasehati orang-orang di sekitar anda untuk tidak merokok di saat anda berada di ruangan yang sama, karena anda sedang hamil.
Berikut daftar beberapa zat gizi yang paling penting untuk perkembangan janin:
• Asam folat, Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
• Kalsium, sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Zat ini dapat dijumpai di dalam susu dan produk susu (keju, yoghurt), ikan yang bisa dimakan tulangnya (seperti ikan teri, sarden), biji-bijian (biji bunga matahari, wijen), produk kedelai (tempe, tahu), sayuran hijau, dan buah-buahan kering.
• Zat besi, sangat penting karena pada masa kehamilan volume darah meningkat 25% Dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang darah), dan juga penting untuk bayi anda membangun persediaan darahnya. Dapat dijumpai di hati, daging merah, sayurn hijau, wijen, buah-buahan kering, kuning telur, serealia, dan sarden. Penyerapan zat besi dapat terbantu dengan konsumsi vitamin C.
Ekstrak ragi (Brewer's yeast) mengandung ketiga zat penting tersebut, dan dapat diperoleh di apotik.

6. Pemberian Diet

Tujuan pembarian diet
Menyesuaikan mekanan dengan kesanggupan tubuh dalam metabolisme sesuai kebutuhan.
Memberikan pertambahan berat badan yang sesuai bengan perkembangan janin (kehamilan normal).
Mencegah terjadinya ketoasidosis.
Mengontrol kenaikan gula darah untuk menghindari fluktuasi gula darah, sehingga perlu pemberian makan secara tepat waktu.

Enam prinsip pemenuhan gizi seimbang
Membiasakan konsumsi beraneka ragam makanan. Semakin banyak ragamnya, semakin baik. Nasi, misalnya, kaya akan karbohidrat dan sedikit protein. Tetapi nasi miskin vitamin, mineral, lemak, dan serat. Jadi harus dimakan bersama lauk-pauk, sayuran, dan buah.
Memperhatikan dan mempertahankan berat badan ideal. Berat badan adalah hasil olahan dari jenis dan jumlah makanan yang kita makan dengan kegiatan atau aktivitas yang kita lakukan. Makan enak dengan sedikit karbohidrat tetapi banyak daging, lemak, dan manis-manis tanpa diimbangi olah raga atau aktif dalam kegiatan lain, berarti ada kelebihan kalori.
Mengatur porsi makan. Dalam hal ini, kebutuhan makan tiap individu berbeda karena tergantung aktivitasnya. Makin aktif, maka makin banyak dibutuhkan kalori. Jadi, jangan lupa mengingat kalori yang masuk saat kita menyantap makanan.
Menjaga keamanan makanan. Makanan yang siap disantap, harus pula dijaga keamanannya. ''Agar tidak terkontaminasi atau kotor, misalnya gunakan tudung saji, makanan juga dijaga agar tidak mengandung zat berbahaya, membeli makanan dalam kemasan dengan memperhatikan label makanan. Sementara tren terbaru yaitu masyarakat yang gemar makanan organik, yaitu bahan pangan yang dihasilkan tanpa menggunakan bahan kimia.
Patokan khusus untuk kelompok masyarakat yang memiliki masalah gizi tertentu. Misalnya kurang vitamin atau mineral tertentu. ''Makanya pemerintah juga sudah melakukan upaya fortifikasi yaitu proses penambahan zat tertentu. Misalnya pada garam, sudah ditambahkan yodium. Kemudian pada tepung terigu ditambahkan zat besi.
PGS yang sifatnya khusus. Ini dapat digolongkan misalnya menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa, dan manula), menurut kelompok ekonomi, bahkan menurut kelompok budaya makanan.
Berikut ini adalah beberapa anjuran gizi seimbang yang berkaitan dengan pencegahan diabetes, antara lain:
1. Makanlah aneka ragam makanan Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat dan produktif. Oleh karena itu setiap orang termasuk penyandang DM perlu mengonsumsi aneka ragam makanan. Makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
• Sumber zat tenaga Seperti beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu dan mie. Minyak, margain dan santan yang mengandung lemak juga menghasilkan tenaga. Makanan sumber tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Perbandingan karbohidrat 50% dari total kalori, yaitu karbohidrat kompleks dengsn tinggi serat.
• Sumber zat pembangun. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta hasil olahannya seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Protein ini dibutuhkansebanyak 20% dari total kalori.
• Sumber zat pengatur. Semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi harus berasal dari makanan sumber zat tenaga, pembangun dan pengatur. Setiap kali makan baik makan siang maupun makan malam sebaiknya hidangan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah.

KOMPOSISI BAHAN MAKANAN PENUKAR
Jenis Makanan Karbohidrat Protein Lemak kkal
Tepung / roti 15 3 Sedikit 80
Nasi 40 4 0 175
Daging tanpa lemak 0 7 3 55
Daging dengan lemak 0 10 6 95
Sayuran 5 2 0 25
Buah – buahan 15 0 0 60
Susu full cream 12 8 8 150
Susu rendah lemak 12 8 5 120
Minyak 0 0 5 45

Pembagian kalori : 10% untuk sarapan, 30% untuk makan siang, 30% untuk makan malam, 30% untuk snack. Berikan snack menjelang tidur malam, untuk menghindari terjadinya ketoasidosis (akibat dari metabolisme asam lemak yang menghasilkan keton)

2. Makanlah untuk memenuhi kecukupan energi (capai dan pertahankan berat badan normal)
Agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolahraga dan kegiatan lain, setiap orang perlu makan makanan yang cukup enegi, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Kecukupan energi ditandai dengan berat badan yang normal. Oleh karena itu, capai dan pertahankan berat badan yang normal. Kelebihan gizi terutama makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat menimbulkan kegemukan yang berujung timbulnya DM. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan sedang pada orang gemuk dan kemudian dipertahankan dapat menurunkan risiko timbulnya DM tipe 2.
Mempertahankan berat badan normal/ideal sesuai dengan umur dan tinggi badan diperlukan untuk pencegahan DM. Peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi makan adalah cara yang baik untuk penurunan berat badan. Kebutuhan energi seseorang bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kegiatan fisik, keadaan penyakit dan pengobatannya.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, sebagian dari kebutuhan energi (pilihlah karbohidrat kompleks dan serat, batasi karbohidrat sederhana yang (refined)
Terdapat 3 kelompok karbohidrat yaitu kompleks, sederhana dan serat.
• Karbohidrat Kompleks (tepung-tepungan) makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), sagu dll. Makanan tersebut mengandung zat gizi lain selain karbohidrat. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung lebih lama dari karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, orang tidak segera lapar.
• Karbohidrat Sederhana karbohidrat sederhana alamiah tedapat pada buah, sayuran dan susu. Bahan makanan tesebut selain mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat bemanfaat. Karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula, madu, sirup, bolu, selai, dll langsung diserap dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga cepat menimbulkan rasa lapar. Gula tidak mengandung zat gizi lain, hanya karbohidrat. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain. Menurut penelitian, tidak ada hubungan langsung antara asupan gula dengan timbulnya DM tipe 2. Namun, demikian, makanan dengan kandungan gula tinggi sering juga mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kegemukan.
• Serat
Serat adalah bagian karbohidrat yang tak dapat dicerna. Kelompok ini banyak terdapat pada buah, sayuran, padi-padian dan produk sereal. Susu, daging dan lemak tidak mengandung serat. Serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat larut (pembentuk gel) seperti pectin dan guargum serta serat tidak larut seperti selulose dan bran. Kedua jenis serat ini banyak terdapat pada padi-padian, kacang-kacangan, tempe, sayuran serta buah. Makan cukup serat memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. Perasaan kenyang dan puas yang membantu mengendalikan nafsu makan dan penurunan berat.
2. Makanan tinggi serat biasanya rendah kalori
3. Membantu buang air besar secara teratur
4. Menurunkan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung yaitu kolesterol dan trigliserida darah.
Orang yang banyak makan karbohidrat akan mengakibatkan kelebihan kalori hingga berpotensi terjadi kegemukan, inilah yang berisiko terkena diabetes. Bukan hanya makanan fast food saja , namun juga makanan tradisional seperti nasi, jagung, ketela, dan sebagainya yang dimakan dalam jumlah yang cukup banyak.
Hal ini dikarenakan karena karbohidrat merupakan makanan yang boros insulin. Sementara orang yang dalam tubuhnya kekurangan insulin, akan lebih mudah membuatnya terkena penyakit diabetes.
Sebenarnya diabetes dapat dikendalikan dengan antara lain kontrol gula darah secara teratur, makan dengan gizi seimbang dan terencana, tidak merokok, dan berolah raga secara teratur.
Agar pengaturan makan dan upaya olahraga menjadi efektif, berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan para diabetesi;
Jaga nafsu makan
• Usahakan porsi tersebar dalam sehari supaya kadar gula darah tidak terlalu berfluktuasi
• Bagilah porsi makanan menjadi 3 porsi besar dan 3 porsi kecil.
• Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
• Teratur dalam jumlah, jenis dan jadwal
• Lebih banyak menu buah-buahan dan sayuran

4. Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energi Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya makanan. Bagi kebanyakan penduduk Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan konsumsi lemak/minyak masih sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan, sedangkan konsumsi lemak pada penduduk perkotaan sudah perlu diwaspadai karena cenderung berlebihan. Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung koroner karena lemak ikan mengandung asam lemak omega-3.
Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat menurunkan risiko DM. Beberapa contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makanan yang dimasak dengan banyak minyak, mentega ataupun santan, lemak hewan, susu penuh (whole milk) dan cream.

5. Gunakan garam beryodium
Konsumsi natrium dalam garam dapur (natrium klorida) yang belebihan dapat memicu terjadinya penyakit darah tinggi. Anjuran asupan natrium untuk penduduk biasanya tidak lebih dari 3000 mg perhari yaitu kira-kira 1 sendok teh yang digunakan dalam memasak.

6. Berikan ASI saja pada bayi minimal sampai umur 4 bulan. ASI adalah makan terbaik untuk bayi. Pada usia 0-4 bulan, bayi cukup diberi ASI (ASI eksklusif) karena ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat. Kurang gizi selama awal kehidupan atau bahkan saat di dalam kandungan juga memainkan peranan penting pada timbulnya DM tipe 2 di kemudian hari setelah dewasa, melalui mekanisme resistensi insulin.

7. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Kegiatan fisik dan olahraga bemanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
Olahraga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Apabila pekerjaan sehari-hari seseorang kurang memungkinkan gerak fisik, upayakan berolahraga secara teratur atau melakukan kegiatan lain yang setara. Kegiatan lain yang bisa dilakukan seperti membiasakan diri naik tangga 2-6 lantai yang secara bertahap dan teratur, walaupun di tempat itu tersedia lift. Kurang gerak atau hidup santai merupakan faktor pencetus diabetes.

Menyusun menu
Nama Bahan, Berat Gram Ukuran Rumah Tangga:
Ø Beras 300 4 gelas nasi Ø Daging 75 3 potong sedang Ø Tempe 75 3 potong kecil Ø Sayuran 300 3 gelas Ø Buah 200 2 potong Ø Susu 200 1 gelas Ø Gula 10 1 sendok makan Ø Minyak 25 5 sendok makan Ø Selingan 2 X
Nilai gizi
+Kalori : 2500 - Lemak : 82 +Protein : 85 - H.A. : 414
Pembagian makanan sehari :
WAKTU JENIS, JUMLAH/UKURAN MAKANAN
Pagi
- Nasi 200 1¼ gls - Minyak 10 1 sdm
- Daging 50 1 ptg - Gula 10 1 sdm
- Telur 25 ½ btr
- Tempe -
- Sayuran 50 ½ gls
Jam 10.00 - Susu 200 1 gls
- Gula 10 1 gls
Siang
- Nasi 250 1¾ gls
- Daging 50 1 ptg
- Telur 50 1 btr
- Tempe 50 1 ptg
- Sayuran 75 ¾ gls
- Minyak 15 1½ sdm
- Buah 100 1 bh
Jam 16.00
- Kacang Hijau 25 2 sdm
- Gula 15 1½ sdm
Sore
- Nasi 250 1¾ gls
- Daging 50 1 ptg
- Telur 25 ½ btr
- Tempe 50 1 ptg
- Sayuran 75 ¾ gls
- Minyak 10 1 sdm
- Buah 100 1 bh
Contoh menu
WAKTU JENIS, JUMLAH/UKURAN MAKANAN
Pagi
- Susu manis
- Nasi
- Telur ceplok
- Kering tempe
- Tumis kacang panjang
Jam: 10.00 - Bubur kacang ijo
Siang
- Nasi
- Ikan goreng
- Botok tempe, kemangi, melandingan
- Sayur asam
- Pepaya
Jam : 16.00 Kolak labu kuning + pisang
Malam
- Nasi
- Smoor daging + tahu
- Orak-arik wortel + kool
- Pisang


Kebutuhan protein sekitar 60 gram per hari. Berarti sekitar 10 gram di atas rekomendasi wanita tidak hamil usia 25-50 tahun dan 14 gram di atas wanita tidak hamil berusia 19-24 tahun. Seperti diketahui, pada trimester awal, protein dibutuhkan untuk pembentukan jaringan otak janin. Pada trimester kedua, lebih untuk penambahan volume darah dan persiapan ASI. Sedangkan di trimester ketiga, protein diperlukan untuk pertumbuhan janin yang tengah pesat-pesatnya. Kebutuhan kalsium ibu hamil di atas usia 25 tahun sekitar 600-1.200 mg. Kalsium sangat dibutuhkan selama kehamilan untuk pembentukan tulang dan gigi. Namun penyerapan kalsium pun sangat tinggi dalam masa kehamilan. Ketika tubuh kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil dari cadangan yang ada. Suplemen kalsium dapat diberikan jika nafsu makan ibu hamil kurang atau sehari-harinya si ibu hamil tidak memperoleh gizi yang baik. Namun waspadai juga karena suplemen kalsium dapat mengakibatkan sembelit. Kebutuhan zat besi untuk ibu hamil adalah 30 mg per hari. Jika ibu hamil tidak memperoleh cukup zat besi, ia akan mengalami anemia. Ibu hamil yang asupan zat besinya kurang, dapat mengonsumsi suplemen zat besi dosis rendah. Yang patut diketahui, suplemen ini perlu dikombinasi dengan pola makan yang baik karena kelebihan zat besi pun dapat mengganggu penyerapan mineral dalam tubuh, seperti zinc dan tembaga.
7. Penyuluhan Diet Kehamilan Diabetik

Merupakan usaha – usaha penyuluhan yang dilakukan terhadap ibu hamil sehubungan dengan penaggulanan terhadap diabetesnya, meliputi :

Ikuti anjuran perencanaan diet
Makan sesuai dengan diet seimbang termasuk kebutuhan makanan sehari untuk kehamilan normal.
Pemasukan makanan tiap hari terbagi dalam tiga kali makan, dan dua sampai empat kali snack, tergantung kadar gula darah.
Snack sebelum tidur untuk penurunan glukosa dan metabolisme lemak.
Batasi pemasukan lemak jika pertambahan BB begitu cepat.
Tambahkan vitamin dan zat besi setiap hari.
Hindari makanan dengan kadar gula tinggi.
Makan teratur tiap hari, dan jangan banyak ngemil.
Kurangi makanan tinggi kolesterol.
Makan makanan tinggi serat.
Hindari alkoho dan kafein.
Latihan fisik secara teratur.
Monitoring gula darah.

8. Mencari Berat Badan Ideal Ibu Hamil
Penambahan BB yang normal bagi ibu hamil adalah sekitar 10-15 kg. Secara sederhana, hitungannya adalah 3 kg untuk bayi, ari-ari dan air ketuban sekitar 4-5 kg. Sedangkan sisanya adalah penambahan volume dan penambahan lemak yang didepositkan. Kenaikan BB ini umumnya terjadi saat memasuki trimester kedua, kala kehamilan berusia 4 - 6 bulan. Soalnya, di trimester ini biasanya nafsu makan sudah mulai meningkat karena ibu hamil sudah beradaptasi dengan segala perubahan di tubuh. Keluhan mual sudah berlalu seiring dengan pertumbuhan plasenta yang sudah berfungsi penuh. Bersamaan dengan itu, janin mulai tumbuh pesat yaitu 10 gram per hari!
Berat badan ideal ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi rumusannya bisa dibuat yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil tiap minggunya yang dikemukakan oleh para ahli berkisar antara 350-400 gram, kemudian berat badan yang ideal untuk seseorang agar dapat menopang beraktifitas normal yaitu dengan melihat berat badan yang sesuai dengan tinggi badan sebelum hamil, serta umur kehamilan sehingga rumusnya dapat dibuat rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut :

Dimana penjelasannya adalah
• BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
o BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm
o (TB - 105 ) jika TB dibawah 160 cm
o Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang Eropa dan disesuaikan olehKatsura untuk orang Indonesia.
• UH adalah Umur kehamilan dalam minggu,
o Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui.
• 0.35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah 350 gram atau 0.35 kg
o Dasarnya diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).
Contoh Berat Badan Ideal
Jika Berat Badan Nyata kurang lebih sama dengan Berat Badan Ideal

Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 53 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Berapa BBI Ibu hamil tersebut
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35)
= 52 + 10.5 kg
= 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 9.5 kg dari berat badan sebelum hamil.
Tambahan berat badan ibu hamil sampai dengan 9.5 kg merupakan tambahan normal. Sampai dengan usia kehamilan 37 minggu saat ibu tersebut akan melahirkan, berat badannya bisa mencapai +12,5 kg sebagai kisaran

jika Berat Badan Nyata lebih dari 10 %
Berat Badan Ideal untuk Ibu Hamil jika berat badannya lebih dari berat badan nyatanya 10 %, tentunya akan sangat berbeda, contoh sebagai berikut
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 57 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Berapa BBI Ibu hamil tersebut
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35)
= 52 + 10.5 kg
= 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 5.5 kg atau (62,5 – 57) dari berat badan sebelum hamil
INGAT! Pada rumus diatas tambahan 350 gram perminggunya, jangan ditambahan dengan berat badan sebelum hamilnya tetapi yang digunakan adalah berat badan idealnya sebelum hamil. Hal ini penting karena apabila ditambahan dengan berat badan nyata sebelum hamilnya pada contoh diatas adalah 57 kg + 10.5 kg hasilnya 67,5 kg atau ada tambahan 10,5 kg pada kehamilan 30 minggu, itu adalah penambahan yang sangat besar dan tubuh ibu hamil tersebut tidak akan mampu menompang berat badan tersebut, dan ini sangat berbahaya serta dapat mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit akibat kehamilan misalnya preeklamsia, eklamsia (tekanan darah yang tinggi), konstipasi (sulit buang Air besar), Diabetes Militus (penyakit gula) dan lain-lain.
Dari rumus tersebut, juga dapat dilihat berat akhir saat ibu tersebut akan melahirkan yaitu 64,95 kg atau (52 + (37 x 0.35)) atau ada tambahan 7,95 kg dari berat badan sebelum hamilnya ( 64,95-57) kg.

jika Berat Badan Nyata kurang dari 10 %
Bagaimana dengan berat badan nyata dari ibu hamil kurang dari 10 % Berat Badan Idealnya, contoh sebagai berikut.
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 47 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Berapa BBI Ibu hamil tersebut
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35)
= 52 + 10.5 kg
= 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 15.5 kg atau (62,5 – 47) dari berat badan sebelum hamil. Penambahan berat badan ini sangat besar karena berat badan ibu sebelumnya sudah sangat kurang dan ini sudah harus diintervensi (kejar berat badan ideal) sejak pertamakali diketahui hamil atau pada trismester pertama kehamilan sampai benar-benar mencapai berat badan ideal sebelum hamil, karena apabila sudah masuk pada trismester ke dua kehamilan, perhatian pada penambahan berat badan ideal sebelum hamil sudah tidak akan berpengaruh, karena tubuh justru akan mengfasiltasi keberadaan janin, dengan persediaan berat badan yang kurang, tubuh ibu tidak akan mampu mengfasilitasi keberadaan janin. Disinilah sering terjadi keguguran, jika tidak terjadi keguguran dan kehamilan terus berlangsung faktor-faktor resiko kesakitan, kecatatan dan kematian ibu dan janinnya masih sering ditemukan.

Baca Juga...^^Related Post



0 comments:

Posting Komentar

Tukar link yukk...

 

❤✿ CheeliCious ✿❀ Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare