Senin, 14 Februari 2011

Malpresentasi Janin

Posted by Scherly Oktaviani at 10.26
tugas kelompok 3A
Pengertian
• Malpresentasi adalah semua presentasi lain dari janin selain presentasi vertex
• Malposisi merupakan posisi abnormal dari vertex kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu
• Beberapa jenis presentasi dan mal posisi : vertex, bokong, bahu (lintang), muka, dahi, tali pusat dan kompleks.

1. Presentasi Puncak kepala
Pada persalinan normal, saat melewati jalan lahir kepala janin dalam keadaan flexi dalam keadaan tertentu flexi tidak terjadi, sehingga kepala deflexi. Presentasi puncak kepala disebut juga preesentasi sinput terjadi bila derajat deflexinya ringan, sehingga ubun-ubun besar merupakan bagian terendah. Pada presentasi puncak kepala lingkar kepala yang melalui jalan lahir adalah sikumfrensia fronto oxipito dengan titik perputaran yang berada di bawah simfisis adalah glabella.

Etiologi :
• Kelainan panggul
• Kepala berbentuk bulat
• Anak kecil/mati
• Kerusakan dasar panggul



Penanganan
• Usahakan lahir pervaginam karena kira-kira 75 % bisa lahir spontan
• Bila ada indikasi ditolong dengan vakum/forsep biasanya anak yang lahir di dapati caput daerah UUB
Komplikasi
Ibu : Robekan jalan lahir yang lebih luas
Anak : Karena partus lama dan molase hebat sehingga mortalitas anak agak tinggi

2. Presentasi Dahi
Presentasi dahi adalah posisi kepala antara flexi dan deflexi, sehingga dahi merupakan bagian terendah. Posisi ini biasanya akan berubah menjadi letak muka/letak belakang kepala.
Kepala memasuki panggul dengan dahi melintang/miring pada waktu putar paksi dalam, dahi memutar kedepan depan dan berada di bawah arkus pubis, kemudian terjadi flexi sehingga belakang kepala terlahir melewati perinerum lalu terjadi deflexi sehingga lahirlah dagu

Etiologi :
• Panggul sempit
• Janin besar
• Multiparitas
• Kelainan janin
Ex : anansefalus
• Kematian janin intra uterin

Penanganan
Presentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak dapat lahir spontan pervaginam, jadi lakukan SC (janin hidup). Janin mati pembukaan belum lengkap  SC, pembukaan lengkap Kraniotomi.

Komplikasi
Ibu : Partus lama dan lebih sulit, bisa terjadi robekan yang hebat dan ruptur uteri
Anak : Mortalitas janin tinggi

3. Presentasi Occipito posterior
Pada persalinan presentasi belakang kepala, kepala janin turun melalui PAP dengan sutura sagitalis melintang/miring, sehingga ubun-ubun kecil dapat berada di kiri melintang, kanan melintang, kiri depan, kanan depan, kiri belakang/kanan belakang. Dalam keadaan flexi bagian kepala yang pertama mencapai dasar panggul adalah Occiput. Occiput akan memutar kedepan karena dasar panggul dan muculus levator aninya mementuk ruangan yang lebih sesuai dengan occiput. Keadaan UUK dibelakang dianggap <>
• Diameter antero posterior panggul lebih panjang dari diameter transversa Ex : panggul antiopoid
• Segmen depan Menyempit Ex : panggul android
• Otot-otot dasar panggul yang lembek pada multi para
• Kepala janin yang kecil dan bulat


Penanganan
a. Lakukan pengawasan dengan seksama dengan harapan dapat lahir sontan pervaginam
b. Tindakan baru dilakukan jika kalla II terlalu lama/ada tanda-tanda bahaya terhadap janin
c. Pada persalinan dapat terjadi robekan perenium yang teratur atau extensi dari episiotomi
d. Periksa ketuban. Bila intake, pecahkan ketuban
e. Bila pesisi kepala > 3/5 diatas PAP atau diatas 2 maka SC
f. Bila pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi, beri oksitosin drip
g. Bila pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran, ulangi apakah ada obstruksi. Bila tidak ada tanda obstruksi oksitosin drip
h. Bila pembukaan lengkap dan kepala masuk sampai tidak kurang 1/5 atau (0) maka E.V atau forseps
i. Bila ada tanda obstruksi/gawat janin maka SC
4. Presentasi muka
• Presentasi muka : presentasi dengan muka bagian terendah dan kepala dengan defleksi maksimal.
• Disebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala janin. Yang teraba muka bayi , mulut, hidung, dan pipi.
• Sudut vabre dapat ditemukan pada mal presentasi.
• Lekuk kepala dan punggung pada presentasi muka primer → terjadi sebelum proses persalinan.
• Semua posisi harus ada di depan kecuali presentasi bokong bisa lahir.
Penyebab Presentasi Muka
Penyebab primer (sebab janin) :
• Anencepal (tidak punya batok kepala).
• Tumor pada leher bagian ante.
• Spasme pada otot leher bagian belakang.
• Tali pusat melingkar.
Penyebab sekunder (sebab ibu) :
• Posisi oksipito posterior pada presentasiverteks.
• Kontraktur pelvis (panggul tidak normal).
• Pendalus abdomen (perut gantung).
• Deformitas abnormal (kelainan tulang belakang).
• Placenta praevia posterior.
• Poli hidramnion yang menyebabkan janin aktif.
• Kelainan uterus konginetal.

Komplikasi pada presentasi muka.
Maternal :
• KPD.
• Partus lama dan maternal distress yang menyebabkan infeksi.
• Laserasi perineum yang berat.
• Hambatan persalinan.
• Infeksi.
• Perdarahan postpartum.

Fetus :
Pada presentasi tali pusat dan prolapsus tali pusat akan menyebabkan fetal distress karena partus lama.

Dagu merupakan titik acuan dari posisi kepala, sehingga ada presentasi muka dagu anterior dan postorior.
- Presentasi muka dagu anterior posisi muka fleksi
- Presentasi muka dagu posterior posisi muka defleksi max

Mekanisme presentasi muka anterior
Penurunan tetap sama posisi oksipito fronto pada saat masuk PAP
1. Descent (penurunan), tidak ada fleksi.
2. Putaran paksi dalam.
3. Kelahiran kepala.
4. Restitusi.
5. Putaran balasan.
6. Kepala masuk ke PAP dengan diameter oksipito pronto (11,5) melalui diameter PAP dengan posisi melintang/oblik PAP.
7. Karena adanya dorongan fundus terhadap bokong dan melurusnya badan janin, tekanan otot-otot abdominal akibat kontraksi tekanan dari dinding samping panggul, tidak terjadi fleksi tapi defleksi maksimal sehingga diameter oksipito pronto diganti dengan diameter mento vertical (13,5) sehingga denominatornya dagu/mento.
8. Sebelum kepala mencapai H III dan dasar panggul, kepala dengan dagu berada di kidep melakukan putaran paksi dalam sebanyak 450 (1/8) ke arah depan tanpa disertai dengan bahu sehingga terjadi torsi pada leher.
9. Karena adanya dorongan fundus terhadap bokong dan melurusnya badan janin, tekanan otot-otot abdominal akibat kontraksi tekanan dari dinding samping panggul, kepala didorong dan ditolak kedepan dan keatas sehingga terjadi fleksi eksistensi dan ekspulsi, maka lahirlah uuk, hidung, mata, dahi, uub, vertex.
10. Setelah kepala lahir dengan dagu didepan karena adanya torsi leher, kepala melakukan putaran balasan sebanyak 450 (1/8) dengan melakukan putaran kearah kidep (dengan dagu berada didepan) → restitusi.
11. Supaya bahu dapat melewati dasar panggul dengan diameter anterior posterior dengan dagu melakukan putaran sebanyak 450 (1/8) kearah sisi kiri.
12. Lahirlah bahu depan kemudian bahu belakang lalu seluruh badan.

Penanganan Dagu anterior

a. Bila pembukaan lengkap
• Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
• Bila kemajuan persalinan lambat lakukan disitoksin drip
• Bila kurang lancar, lakukan forseps
b. Bila pembukaan belum lengkap
Tidak didapatkan tanda obstuksi, lakukan oksitosin drip. Lakukan evaluasi persalinan sama dengan persalinan vertex.
Dagu Posterior
• Bila pembukaan lengkap maka SC
• Bila pembukaan maka lengkap, lakukan penilaian penurunan rotasi, dan kemajuan persalinan, jika macet maka SC
• Jika janin mati maka Kraniotomi

Baca Juga...^^Related Post



0 comments:

Posting Komentar

Tukar link yukk...

 

❤✿ CheeliCious ✿❀ Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare